Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bisnis Kaesang Disebut Bangkrut: Rugi, Ya Kami Tutup Dulu

Anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep menanggapi soal bisnisnya yang disebut bangkrut.

21 September 2023 | 10.32 WIB

Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep (tengah) saat menyaksikan JF3 Fashion Festival di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 21 Juli 2023. Kegiatan peragaan busana yang diadakan di area parkir tersebut untuk mempromosikan industri mode karya desainer Indonesia dan berlangsung 21-26 Juli 2023. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep (tengah) saat menyaksikan JF3 Fashion Festival di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 21 Juli 2023. Kegiatan peragaan busana yang diadakan di area parkir tersebut untuk mempromosikan industri mode karya desainer Indonesia dan berlangsung 21-26 Juli 2023. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep menanggapi soal bisnisnya yang disebut bangkrut. Menurut dia, bisnis yang rugi harus ditutup dulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Ya namanya rugi ya pasti kami harus tutup dulu, terus kita baru kasih waktu dulu untuk rejuvenate kan," kata Kaesang saat ditemui Tempo usai konferensi pers KIG Live di Jakarta pada Selasa, 19 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oleh sebab itu, lanjut Kaesang, dia terus melakukan rebranding terhadap sejumlah bisnisnya. Menurut Kaesang, ini sebagai upaya mengikuti perkembangan zaman yang cepat berubah.

"Rencana rebranding Sang Pisang dan Yang Ayam sudah. Ternakopi yang belum," beber Kaesang.  

Dia menjelaskan, butuh waktu lama untuk melakukan rebranding pada produk kopi. Kaesang melanjutkan, Ternakopi berfokus dengan strategi business-to-business atau B2B.

"Kita mainnya lebih ke jual raw material daripada kita jual B2C (business-to-consumer)," ujar putra bungsu Jokowi itu.

Lebih jauh, dia menjelaskan di dunia bisnis makanan dan minuman (FnB). Salah satunya tuntutan terus berinovasi agar masyarakat tetap membeli produk tersebut.

"Cuma waktu daya beli turun, ya mau enggak mau kita tetap harus bertahan aja," tutur Kaesang.

AMELIA RAHIMA SARI | INTAN SETIAWANTY



Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus