Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Presidium II Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia sekaligus Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Indonesia berpeluang mengalahkan negara-negara maju dalam bidang ekonomi kreatif. Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan di acara perjumpaan bersama Himpuni, Rabu, 3 April 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pak Presiden (Joko Widodo atau Jokowi) selalu mengatakan, kalau ingin bersaing dengan industri canggih, kita kalah dengan Jerman dan Jepang. Tapi bila kita melalukan industri kreatif, besar peluang kita jadi pemenang," ujar Budi di Hall 2D, Jakarta Convention Center, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Budi Karya optimistis lantaran saat ini Indonesia memiliki sumber daya manusia yang kuat. Dalam era ini, Indonesia memperoleh bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 63 juta orang.
Penduduk usia produktif itu di antaranya tergolong dalam generasi milenial dan generasi Z yang presentasenya mencapai 24 persen. Pelaku industri kreatif ini pun adalah penduduk yang termasuk generasi tersebut. Adapun saat ini, industri kreatif yang berkembang di Indonesia berbasis pada digital.
Budi Karya berujar, telah tumbuh beragam bisnis berplatform digital, yakni e-commerce, di Tanah Air yang dijalankan oleh milenial. Misalnya Traveloka, Ruangguru, Tokopedia, Gojek, dan Bukalapak. "Dan ini telah mengontrol sistem kehidupan," ujarnya.
Menurut Budi Karya, perkembangan industri kreatif di bidang digital tersebut menjadi penopang kuat bagi Indonesia memasuki era revolusi 4.0. Karena itu, ia meminta seluruh stakeholder di Indonesia merespons fenomena yang berkaitan dengan industri kreatif di bidang digital.
"Misalnya, di kementerian. Di bidang saya, saya libatkan universitas untuk mengembangkan ide kreatif di bidang perhubungan," ujarnya. Budi Karya mencontohkan, Kementeriannya telah menggandeng sejumlah kampus membikin platform digital untuk pelayanan transportasi.