Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Cerita di Balik Terciptanya Whoosh, Nama Baru Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan asal mula munculnya Whoosh--nama baru Kereta Cepat Jakarta-Bandung--yang cukup unik. Ini kisahnya.

22 September 2023 | 05.51 WIB

Tiga kandidat logo dengan identitas nama baru Kereta Cepat Jakarta-Bandung yaitu 'Whoosh' yang dimumkan Tim Panel Sayembara Desain Identitas Jenama Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kredit: Tangakapan layar website KCIC.
Perbesar
Tiga kandidat logo dengan identitas nama baru Kereta Cepat Jakarta-Bandung yaitu 'Whoosh' yang dimumkan Tim Panel Sayembara Desain Identitas Jenama Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kredit: Tangakapan layar website KCIC.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menceritakan awal mula Whoosh jadi nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menurut dia, munculnya nama itu cukup unik karena berasal dari percakapan antara dirinya bersama Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Jadi Japri-japrian, terus diskusi,” ujar Budi Karya alam konferensi pers virtual pada Kamis, 21 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian di waktu yang berbeda, uji coba sepur kilat dilakukan bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi alias Edo. Saat itu juga tercetus pula pernyataan Whoosh.

“Jadi memang di lapangan itu, kayak ’siapa kita?’ Dijawab ‘jaya’ misalnya. Nah kalau di sana ungkapan kegembiraan itu dengan ngomong Whoosh. Jadi Whoosh tiga kali, setelah itu, Yes,” kata Budi Karya.

Kata Whoosh itu muncul saat sepur kilat itu melaju dengan kecepatan 380 kilometer per jam. Kemudian di lain waktu, hampir bersamaan uji coba itu, Budi Karya bergabung bersama Jokowi dan Pratikno yang kedua menyatakan bahwa di Indonesia kalau cepat itu ‘Wus’.

Kemudian dicari kata yang mirip dengan ‘Wus’. Dari beberapa nama atau kata kemudian dipilihlah Whoosh yang artinya cepat. Menhub Budi Karya menilai, Presiden Jokowi punya peranan yang besar dalam tercetusnya nama itu, apalagi saat menjajal sepur kilat itu keluar ungkapan ‘Whoosh’ tersebut.

“Unik saya pikir ini satu pernyataan yang memang menggembirakan. Saya juga surprise ada kata-kata ini karena kereta cepat ini berjalan dengan cepat,” kata Budi Karya.

Setelah dikembangkan Whoosh juga merupakan akronim dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal. Saat ini untuk desain dan logonya masih dalam proses sayembara. Bahkan ada tim khusus untuk melakukan proses seleksinya yakni Tim Panel Sayembara Desain Identitas Jenama Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Tim tersebut dibentuk atas kerja sama beberapa kementeria dan lembaga yakni Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Sekretarian Negara, PT KCIC, dan perwakilan profesional periklanan. “Namanya adalah Whoosh,” ujar Ketua Tim Panel Sayembara Triawan Munaf sebagai perwakilan dari Kementerian BUMN.

Menurut Triawan, dari Presiden Jokowi hingga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, ketika di dalam kereta cepat melaju selalu menyatakan 'Whoosh’. Dalam Bahasa Inggris Whoosh berarti cepat.

“Karena kita mencari istilah yang bisa diterima secara lokal dan global. Ada contoh kereta cepat yang ada di luar negeri tapi sekarang punya Whoosh di Jepang Shinkansen,” tutur dia.

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus