Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

DBS Dikabarkan Akan Beli Saham Standard Chartered di Bank Permata

Bank DBS yang berasal dari Singapura dikabarkan tengah mempertimbangkan pembelian saham Bank Permata senilai US$ 2,4 miliar.

10 Oktober 2019 | 14.40 WIB

Anjuangan Tunai Mandiri (ATM) Permata Bank. TEMPO/Aditia Noviansyah
Perbesar
Anjuangan Tunai Mandiri (ATM) Permata Bank. TEMPO/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank DBS Indonesia dikabarkan akan membeli sejumlah saham PT Bank Permata Tbk. yang dimiliki Standard Chartered Plc.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu kemarin, Bank DBS yang berasal dari Singapura dikabarkan tengah mempertimbangkan pembelian saham Bank Permata senilai US$ 2,4 miliar. Kabar ini semakin meramaikan rumor pembelian saham Bank Permata yang sebelumnya melibatkan sejumlah lembaga keuangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa bank seperti OCBC dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc telah lebih dulu dikabarkan berniat membeli saham bank tersebut. Saat ini, 44,56 persen saham Bank Permata dimiliki Standard Chartered Bank. Sementara itu, 44,56 persen saham lainnya dimiliki PT Astra International Tbk. dan 10,88 persen saham merupakan milik publik.

Hingga berita ini dirilis, belum ada keterangan yang diberikan perwakilan Bank DBS. Sementara itu, pihak Bank Permata enggan memberi komentar atas isu ini. “Kami tidak dapat berkomentar seputar rumor pasar ini,” ujar Head Corporate Affairs Bank Permata Richele Maramis.

Pada penutupan perdagangan Rabu kemarin, saham Bank Permata tercatat naik hingga 3,9 persen menjadi Rp 1.205 per lembar saham. Hingga Juni 2019, Bank Permata tercatat memiliki 317 kantor cabang dan melayani lebih dari 2 juta nasabah di 62 kota di Indonesia.

Bila kabar ini terbukti, maka upaya DBS sekarang merupakan yang kedua dilakukan bank tersebut untuk mengakuisisi bank lain di Indonesia. Sebelumnya, DBS sempat membatalkan niat membeli saham milik PT Bank Danamon Indonesia Tbk. pada 2013 karena terganjal regulasi kepemilikan asing di bank.

Sejak mundur dari pembelian saham Bank Danamon, CEO Bank DBS Piyush Gupta mulai serius melebarkan layanan bank melalui dunia digital alih-alih mengakuisisi bank eksisting. Namun, pada September 2019, dia mengungkapkan masih membuka kemungkinan melakukan akuisisi bank.

BISNIS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus