Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Etana Bioechnologies Indonesia Nathan Tirtana membeberkan proses pengembangan produksi RnD Vaksin Covid-19 berbasis teknologi next generation mRNA kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Etana Bioechnologies bekerja sama dengan Walvax berencana mengembangkan vaksin yang bisa disimpan di suhu 2-3 derajat Celcius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Pada saat ini, proses kerja sama dan produksi vaksin sedang difinalisasi, dan sepenuhnya memenuhi regulasi dan protokol yang berlaku di Indonesia maupun WHO," tutur Nathan kepada Luhut seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa malam, 7 September 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Nathan mengatakan tim pakar Walvax akan datang ke Indonesia minggu depan untuk memulai transfer teknologi. Rencananya, produksi vaksin menggunakan teknologi single use tech for multiple product in one utility atau pemanfaatan sebuah teknologi untuk berbagai produk.
Proses pembuatan vaksin akan dimulai dengan plasmid manufacturing, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan mRNA. Nathan menjelaskan, mRNA manufacturing akan dilakukan di luar sel untuk mempermudah proses pemurnian. Setelah itu, akan dilanjut ke tahap mRNA encapsulation. Ia menegaskan seluruh proses penelitian dan pengembangan vaksin ini dilakukan tanpa melakukan tes pada hewan.
Selain produksi vaksin, Nathan menyampaikan bahwa perusahaan sedang mengembangkan produk onkologi dan mulai memproduksi produk epoetin alfa. Epotin alfa adalah obat untuk terapi anemia pasien ginjal kronis. Proses produksi akan dimulai pada 2022.
Luhut menyatakan pemerintah mendukung pengembangkan vaksin berbasis mRNA itu. "Kami juga mendukung Uji Klinis tahap tiga yang akan segera dilaksanakan oleh Etana, proses Emergency Used Authorization, serta jaminan pasar untuk vaksin yang memiliki TKDN tinggi," tutur Luhut.
Menurut dia, kerja sama di bidang kesehatan menjadi poin penting, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Ia berharap kerja sama bisa menumbuhkan transfer pengetahuan sehingga pengembangan dan produksi pun bisa dilakukan di dalam negeri.
"Saya harap, Indonesia akan melakukan leapfrog dengan adanya transfer teknologi Vaksin mRNA dan ke depan produk bioteknologi di Indonesia akan semakin berkembang dan kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud," kata Luhut.