Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA memastikan bahwa perseroan tidak terlibat dalam pembuatan bursa kripto dengan PT Telkom Indonesia Tbk. dan Binance Holdings.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn membantah telah terjadi pembicaraan antara perusahaan dengan Telkom dan Binance Holding perihal pembuatan perusahaan pertukaran perdagangan mata uang kripto (cryptocurrency). BCA memastikan informasi yang disampaikan sumber anonim Bloomberg mengenai pembuatan bursa kripto yang melibatkan BCA di dalamnya, adalah tidak benar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Dapat kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Manajemen BCA tidak pernah mendiskusikan hal tersebut,” kata Hera kepada Bisnis, Minggu, 12 Desember 2021.
Sebelumnya, dalam berita yang berjudul ‘Binance Weighs Crypto Venture With Richest Indonesian Family (1)’, Bloomberg melaporkan bahwa BCA tengah melakukan pembicaraan untuk membangun tempat pertukaran perdagangan cryptocurrency di Tanah Air bersama PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dan Binance Holdings Ltd. Binance Holdings adalah pusat perdagangan kripto terbesar di dunia.
Sumber Bloomberg yang mengetahui masalah tersebut tetapi enggan mempublikasikan namanya mengatakan, Telkom, Bank BCA dan Binance Holdings sedang melakukan diskusi untuk mendirikan perusahaan pertukaran perdagangan mata uang kripto atau cryptocurrency.
Sumber anonim Bloomberg seperti dikutip dari Bisnis, menyebut BCA dapat menjalin kemitraan dengan Binance melalui entitas terkait lainnya. “Diskusi sedang berlangsung dan ketentuan kesepakatan dapat berubah,” kata sumber anonim. Tempat pertukaran kripto itu rencananya menjadi yang terbesar di dunia kata orang-orang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah ini bersifat pribadi.
Sementara itu, Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Telkom Indonesia Ahmad Reza mengatakan Telkom Indonesia sedang mempelajari peluang baru untuk bermitra dengan pemain besar. Peluang kerja sama untuk meraup pasar uang kripto akan dilakukan Telkom melalui perusahaan modal ventura Telkom yaitu, MDI Ventures.
“Dengan memanfaatkan kemampuan konektivitas Grup Telkom terdapat peluang dan potensi di pasar blockchain dan crypto,” kata Reza.