Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berjanji akan mempercepat pengolahan nikel setelah negara lewat MIND ID resmi mengambil tambahan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. Menurut Erick, divestasi saham Vale merupakan momentum yang sangat baik untuk mendorong hilirisasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ketika Vale menjadi eksositem kami, yang terpenting bagi kami adalah mendorong percepatan inevstasi dan hilirsasi di Vale yang selama ini cukup lambat," kata Erick saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat pada Selasa, 20 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut dia, pemerintah harus mendorong hilirisasi di Vale karena permintaan masyarakat terhadap mobil listrik tengah meningkat. Erick merujuk pada antusiasme masyarakat di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS). Nikel sendiri merupakan salah satu bahan baku baterai jenis NCM yang banyak digunakan dalam mobil listrik.
"Saya lihat permintaan mobil listrik sangat meningkat, artinya ini momentum kita menghilirisasi investasi Vale lebih cepat," kata Erick.
Adapun divestasi saham menjadi syarat perpanjangan izin usaha Vale Indonesia yang berakhir pada 2025. Sebanyak 14 persen saham berkode INCO itu rencananya akan dilego semua ke MIND ID, holding BUMN sektor pertambangan.
Menurut Erick, pemerintah berencana mendiskusikan kelanjutan divestasi saham Vale pada Senin, 26 Februari 2024 mendatang. Pertemuan akan membahas soal harga saham hingga penandatanganan.
Penandatanganan, kata Erick, akan disaksikan oleh empat menteri. Antara lain Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.
Jika proses divestasi saham ini rampung, MIND ID nantinya akan memiliki 34 persen saham Vale Indonesia. Sedangkan Vale Canada diperkirakan menjadi 33,29 persen, Sumitomo Metal Mining menjadi 11,53 persen, Vale Japan menjadi 0,54 persen, dan saham publik 20,64 persen.
RIANI SANUSI PUTRI