Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Dugaan Kompetisi Tak Sehat, J&T Express Bantah Punya Kontrak Eksklusif dengan Shopee Indonesia

Perusahaan ekspedisi PT Global Jet Express yang menaungi merek J&T Express membantah memiliki kontrak eksklusif dengan Shopee Indonesia.

25 September 2023 | 13.06 WIB

J&T Express. wikipedia.org
Perbesar
J&T Express. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan ekspedisi PT Global Jet Express yang menaungi merek J&T Express membantah memiliki kontrak eksklusif dengan Shopee Indonesia. "Tidak ada (kontrak eksklusif dengan Shopee Indonesia)," kata CEO J&T Express Robin Lo pada Tempo lewat pesan tertulis, Senin, 25 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dia menegaskan, dugaan monopoli bisnis ekspedisi yang dilakukan J&T Express tidak benar. "Coba aja boleh tes, kalau belanja di Shopee, pengirimannya mayoritas pakai siapa," ujar Robin Lo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo juga mengupayakan konfirmasi kepada Head of Media Relations Shopee Indonesia Niken Prisca. Dia mengatakan akan menjawab, tapi hingga berita ini ditulis Niken belum memberikan konfirmasi.

Seperti diketahui, ada beberapa e-commerce yang beroperasi di Indonesia. Misalnya, Shopee, Tokopedia, Lazada, BliBli hingga Bukalapak. Perusahaan-perusahaan itu bekerja sama dengan mitra ekspedisi. 

Tapi, beberapa pelaku usaha ekspedisi menyebut saat ini iklim usaha industri tidak lagi kondusif. Sebab, muncul dugaan praktik perjanjian eksklusif antara entitas e-commerce dengan ekspedisi tertentu. Salah satunya, dugaan perjanjian eksklusif antara Shopee Indonesia dengan J&T Express.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma menyebut ada dugaan praktik persaingan tidak sehat dalam beberapa waktu terakhir yang menjadi perhatian pelaku industri ekspedisi dan pos, khususnya pelaku usaha lokal. 

Asperindo menduga telah terjadi monopoli antara platform e-commerce dan ekspedisi tertentu. Dengan begitu, bisa menggerus pangsa pasar pelaku usaha lainnya.

Adapun kontrak eksklusif tersebut diduga menawarkan tarif jasa pengiriman yang sangat rendah. Sehingga sulit disaingi pelaku usaha lain atau erat dengan strategi 'bakar uang'. 

"Bagaimana bisa ada cost reduction di industri ini? Kami mengelola biaya ada yang naik, ada yang turun, dan ada juga yang tetap. Tapi secara keseluruhan pasti tetap naik karena biaya upah terus naik, harga bensin naik," ujar Trian pada Ahad, 24 September 2023, dikutip dari laporan Koran Tempo edisi hari ini.

Trian menilai, kondisi ini secara langsung juga merugikan konsumen, baik penjual maupun pembeli. Ini karena konsumen tidak bisa lagi memilih ekspedisi sesuai dengan preferensinya. 

AMELIA RAHIMA SARI | GHOIDA RAHMAH | EFRI RITONGA

Catatan Redaksi: Isi berita ini telah diperbaiki pada Senin, 27 September 2023 pukul 10.55 WIB. Perbaikan pada paragraf akhir berita kami hapus atas permintaan dan perlindungan narasumber. Terima kasih.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus