Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Grab Holdings Ltd. (Grab Indonesia) membantah kabar mengenai kemungkinan merger dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami tidak berkomentar mengenai rumor atau spekulasi yang beredar,” tutur Mayang Schreiber, Chief Communications Officer, Grab Indonesia kepada Tempo, Selasa, 13 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya, GoTo juga menyatakan hal serupa. GoTo turut membantah adanya kemungkinan merger dengan Grab Indonesia.
"Kami tidak dapat menanggapi rumor yang beredar di pasar. Saat ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut,” ujar Sinta ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 10 Februari 2024.
Isu merger antara Grab dan Gojek sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya, pada tahun 2020, isu tersebut telah mencuat, terutama sebelum Gojek bergabung dengan GoTo Group bersama Tokopedia. Namun, berdasarkan laporan Bloomberg, kini pembicaraan mengenai merger tersebut kembali muncul.
Laporan tersebut juga mengungkap bahwa tahap awal pembicaraan mengenai berbagai opsi merger telah dilakukan oleh kedua perusahaan. Salah satu opsi yang dianggap potensial adalah Grab akan mengakuisisi GoTo dengan menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya.
Dilihat dari kapitalisasi pasar, GoTo memiliki market cap (kapitalisasi pasar) sebesar Rp 100,92 triliun per tanggal 13 Februari 2024. Sementara itu, Grab memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 203,74 triliun per tanggal 13 Februari 2024. Jika merger antara kedua perusahaan tersebut terwujud, diperkirakan kapitalisasi pasar gabungan mereka akan mencapai Rp 304,66 triliun.