Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Unilever Indonesia Tbk telah mencapai angka 2.390 per unit, naik 60 poin atau 2,58 persen, pada penutup perdagangan Rabu ini. Kondisi ini merupakan titik terendah jika dibandingkan 14 tahun silam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saham Unilever Indonesia menyentuh Rp 15.800 per lembar pada tahun 2010. Di sisi lain, berdasarkan data RTI Business, saham UNVR sudah terjun hingga 72,64 persen jika dihitung secara 5 tahunan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berkenaan dengan itu, Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, turut merespons. Menurut dia, hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis dan berbagai upaya untuk mendorong ekspansi portofolio.
"Itu yang kami upayakan untuk mendorong di tahun-tahun berikutnya. Harga saham akan membaik sebagai hasil dari bisnis kami,” kata Benjie saat menggelar konferensi pers virtual, Rabu, 24 April 2024.
Harga saham terkini, kata dia, merupakan respons atas kinerja bisnis Unilever Indonesia. Dia menyebut bahwa penurunan harga saham, termasuk pada November dan Desember 2023, menjadi tantangan bagi perusahaan yang dipimpinnya.
"Ke depan, yang penting bagi kami yaitu menyampaikan komitmen serta mendorong kinerja yang berkelanjutan,” ujarnya.