Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada hari ini diperkirakan masih akan melemah melanjutkan tren pada pekan lalu. Indeks pada akhir pekan lalu tertekan jauh hingga support 6.800 akibat data inflasi melampaui perkiraan para analis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tekanan mungkin akan berlanjut dengan support kuat di 6.750-6.700 lalu 6.650. Resistance sekarang di 6.850-6.875," ujar analis PT Samuel Sekuritas Indonesia M Alfatih, Senin, 4 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam analisisnya pada hari ini, Alfatih menyoroti sedikitnya empat saham. Keempat saham itu adalah BBRI, PGAS, TLKM dan UNVR. Berikut analisis detailnya.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI pada pekan lalu ditutup di level 4.180. Ia merekomendasikan untuk menjual saham tersebut kecuali harganya bergerak ke atas 4.270. "Target 4.100-3.950," ujar Alfatih.
Menurut dia, harga saham BBRI pada akhir pekan lalu telah menembus support pola sejak Mei 2022, sehingga melanjutkan tren turun yang sudah dimulai sejak April lalu. "Seringkali terjadi rebound jangka pendek setelah breaks, sehingga siap kurangi porto jika ada penguatan hingga batas cover 4.270."
Berikutnya adalah saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. atau PGAS yang pada akhir perdagangan pekan lalu berada di 1.600. Ia merekomendasikan untuk investor membeli saham tersebut. "Target 1.655-1.700. Stop 1.575," tuturnya.
Alfatih menilai, harga saham PGAS pada akhir pekan lalu sempat mencoba menguat dari support kuat di 1.575, yang melanjutkan tren sejak November tahun lalu, dan juga adalah sebagai batas risiko. Ia memperkirakan saham PGAS masih akan konsolidasi menguat di area 1.575-1.655-1.700.
Saham lainnya yang dicermati adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. atau TLKM yang pekan lalu berada di 4.020. Alfatih merekomendasikan untuk membeli saham perusahaan pelat merah itu. "Target 4.120. Stop 4.000," katanya.
Pada akhir pekan lalu, harga saham TLKM tertahan di support pola sejak awal Juni lalu yakni di 4.000, sehingga ia memperkirakan saham bakal menguat dalam kisaran sempit 4.000-4.120. "Jika tembus 4.000, maka tren menjadi tren turun dengan demad area di 3.930-3.900," ujar Alfatih.
Terakhir adalah saham PT Unilever Indonesia Tbk. atau UNVR yang pekan lalu berada di level 4.830. Ia merekomendasikan para trader ataupun investor membeli saham tersebut. "Target 5.050, next 5.200-5.350 dan stop 4.690," kata Alfatih.
Menurut dia, harga saham UNVR pada akhir pekan lalu kembali rebound di area support pola sejak Mei 2022. Oleh karena itu, ia memperkirakan saham tersebut akan menguat jangka pendek ke 5.050, lalu 5.200-5.350 dengan batas risiko 4.690.
Data perdagangan BEI selama periode 27 Juni sampai dengan 1 Juli 2022 ini seluruhnya ditutup dengan mengalami perubahan. Kapitalisasi pasar bursa melemah 3,11 persen menjadi Rp 8.886,5 triliun dari Rp 9.171,8 triliun pada penutupan minggu lalu. Adapun IHSG melemah 3,53 persen di level 6.794.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: Harga Cabai Meroket Tembus Rp 100 Ribu, Mentan: Ada yang Membahagiakan, Petani Turut Menikmati
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.