Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

IHSG Ditutup Melemah, Samuel Sekuritas Soroti 2 Saham Emiten Erick Thohir

Duet saham Mahaka Group, ABBA dan MARI milik Erick Thohir melemah di sesi kedua hari ini, setelah pada sesi pertama melesat hingga belasan persen.

27 Juli 2021 | 17.28 WIB

Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Perbesar
Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Duet saham Mahaka Group milik Erick Thohir, ABBA dan MARI mulai melemah di sesi kedua Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini, 27 Juli 2021, setelah pada sesi pertama melesat tinggi hingga belasan persen. Sore ini saham ABBA menutup sesi kedua di level Rp 590 per saham atau menguat 9,26 persen dari penutupan sebelumnya.

"Sementara MARI malah sempat jatuh ke zona merah sebelum kembali ke harga penutupannya kemarin di titik Rp 448 per saham," kata Analis Samuel Sekuritas Alfatih dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Juli 2021.

Selain itu, dia mengatakan salah satu saham yang gerakannya cukup menonjol di sesi kedua hari ini adalah saham produsen busi Champion, PT Multi Prima Sejahtera (LPIN), yang langsung melesat di pembukaan sesi ke titik ARAnya di level Rp 530 per saham setelah tertahan di angka Rp 488 per saham pada akhir sesi pertama.

Untuk informasi, anak usaha Multipolar (MLPL) ini baru saja mengumumkan rencananya untuk membagikan dividen dengan nilai Rp 49,72 miliar (Rp 117 per saham), yang rencananya akan dibayarkan pada 20 Agustus mendatang.

Saham lain yang menunjukkan gerakan yang sangat positif di sesi kedua hari ini adalah saham emiten solusi digital Metrodata Electronics (MTDL). MTDL sendiri baru saja melaporkan kinerja keuangannya yang sangat positif di paruh pertama 2021 lalu, dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 23,5 persen dan laba bersih sebesar 55,6 persen.

Saham-saham big cap cenderung menutup sesi perdagangan hari ini dengan bervariasi, pada jejeran 10 besar big cap, ARTO mencatatkan penguatan terbesar atau 3,4 persen, sementara pelemahan terbesar dicatatkan oleh saham Unilever Indonesia (UNVR) yang jatuh ke titik Rp 4.500 per saham atau melemah 4,2 persen.

Adapun Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menurun di sesi kedua hari ini. IHSG menutup sesi di level 6.097 atau -0,15 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.106.

Dari pasar regional, kabar yang kurang mengenakkan dari indeks Hang Seng yang melemah hingga lebih dari 4 persen di sesi perdagangan hari ini.

"Indeks ini memang berada dalam tekanan akhir-akhir ini seiring dengan jatuhnya sejumlah saham-saham teknologi seperti Tencent dan Alibaba, serta kekhawatiran terkait regulasi baru yang diberlakukan pemerintah China yang dapat menekan perusahaan teknologi dan lembaga pendidikan swasta," ujar Alfatih.

Sebanyak 198 saham menguat, 290 saham melemah, dan 167 saham stagnan pada perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi sebesar Rp12,4 triliun.

Di akhir sesi kedua hari ini tercatat beli bersih investor asing di pasar reguler sebesar Rp 24 miliar, sementara di pasar negosiasi tercatat beli bersih asing sebesar Rp 22,2 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing di pasar reguler, yaitu ARTO (Rp112,9 miliar), TFAS (Rp 55,5 miliar), dan TLKM (Rp 44,4 miliar). Sedangkan saham yang paling banyak dijual asing di pasar reguler ANTM (Rp 63 miliar), BBCA (Rp 59 miliar), dan UNVR (Rp 51,3 miliar).

Untuk lima besar top gainer atau saham yang menguat paling tinggi hari ini, yaitu LPIN (+25 persen ke Rp 530 per saham), MTDL (+25 persen ke Rp 3.200 per saham), BOLA (+24,8 persen ke Rp 412 per saham), YELO (+24,7 persen ke Rp 282 per saham), dan SAMF (+24,7 persen ke Rp 1.285 per saham).

Sedangkan lima saham yang melemah paling dalam atau top loser hari ini, yaitu, NOBU (-7 persen ke Rp 1.395 per saham), BAYU (-6,9 persen ke Rp 935 per saham), POLU (-6,9 persen ke Rp 294 per saham), BLTZ (-6,9 persen ke Rp 3.350 per saham), dan SHID (-6,9 persen ke Rp 1.680 per saham).

HENDARTYO HANGGI

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus