Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan nilai tunjangan untuk masyarakat bawah di tengah pandemi corona ini. Nilai kartu sembako yang semula Rp 150 ribu per keluarga per bulan, kini naik menjadi Rp 200 ribu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Total, ada penambahan anggaran sebesar Rp 4,5 triliun untuk tunjangan Kartu Sembako Murah tersebut. "Akan ditambah lima puluh ribu menjadi dua ratus ribu per keluarga penerima manfaat," kata Jokowi dalam pengarahan kepada gubernur, Selasa, 24 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi mengatakan penambahan anggaran itu akan berlaku selama enam bulan ke depan. Ia mengatakan, kebijakan itu diambil untuk membantu masyarakat mengurangi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. "Sekali lagi, bukan hanya penanganan kesehatan masyarakat, tetapi ekonomi melalui bantuan sosial."
Kartu Sembako Murah adalah salah satu program pemerintah untuk melindungi 40 persen masyarakat bawah. Dengan anggaran sebesar Rp 25,7 triliun di 2020, masyarakat diharapkan dapat membeli bahan-bahan kebutuhan pokok.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya mengatakan ada 15,2 juta keluarga sasaran penerima Kartu Sembako Murah. Secara spesifik, Sri Mulyani mengatakan kenaikan anggaran tersebut sebesar Rp 4,56 triliun.
Dia mengatakan kenaikan tunjangan Kartu Sembako Murah itu untuk mendongkrak daya beli masyarakat bawah. Selain itu, Sri Mulyani menyebut pemerintah juga mengkaji opsi menaikkan jumlah penerima bantuan sosial lewat Program Keluarga Harapan (PKH).
Saat ini ada 10 juta keluarga penerima PKH di Indonesia dengan total anggaran Rp 31,38 triliun sepanjang 2020. Pemerintah tengah menimbang untuk menaikkannya menjadi 15 juta keluarga dengan besaran nominal yang sama.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | FAJAR PEBRIANTO