Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ini Progres Waskita Karya Divestasi 9 Ruas Jalan Tol

Waskita Karya (Persero) menyatakan sedang bernegosiasi dengan para investor dalam dan luar negeri terkait dengan divestasi sembilan jalan tol

28 Januari 2021 | 15.25 WIB

Suasana pembangunan box culvert 2x2 meter di sepanjang sisi barat Jalan D.I. Panjaitan, tampungan air dengan ukuran 16x4 meter, dan sumur resapan di sekitar proyek Tol Becakayu (Bekasi, Cawang, Kampung Melayu), Cawang, Jakarta Timur. Pembangunan dilakukan oleh kontraktor PT Waskita Karya usai terjadinya banjir di sekitar lokasi proyek pada Rabu, 3 April 2019. Sumber: Waskita Karya
Perbesar
Suasana pembangunan box culvert 2x2 meter di sepanjang sisi barat Jalan D.I. Panjaitan, tampungan air dengan ukuran 16x4 meter, dan sumur resapan di sekitar proyek Tol Becakayu (Bekasi, Cawang, Kampung Melayu), Cawang, Jakarta Timur. Pembangunan dilakukan oleh kontraktor PT Waskita Karya usai terjadinya banjir di sekitar lokasi proyek pada Rabu, 3 April 2019. Sumber: Waskita Karya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menyatakan sedang bernegosiasi dengan para investor dalam dan luar negeri terkait dengan divestasi sembilan ruas jalan tol milik perseroan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

SVP Corporate Secretary Waskita Karya (WSKT) Ratna Ningrum mengatakan bahwa pihaknya telah menentukan beberapa skema divestasi sembilan ruas tol tersebut. Adapun, skema yang dimaksud adalah share swap, direct sell, dan penerbitan instrumen ekuitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mayoritas jalan tol yang ditawarkan Waskita telah beroperasi, baik Pulau Jawa dan Sumatra, dan memiliki internal rate of return serta lalu lintas harian yang baik. [Hal tersebut] menjadikan aset tol tersebut cukup menarik untuk ditawarkan kepada para investor maupun sovereign wealth fund," katanya kepada Bisnis, Kamis 28 Januari 2021.

Ratna berujar bahwa aksi divestasi tersebut ditujukan agar perseroan mendapat dana segar. Selain itu, dana hasil divestasi akan digunakan untuk mengurangi utang dan beban bunga yang terkonsolidasi.

Alhasil, ucap Ratna, perseroan dapat melakukan investasi pada proyek investasi lainnya.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sembilan ruas tol yang akan didivestasi adalah jalan tol Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi (Seksi 1—7), Kuala Tanjung—Tebing Tinggi—Parapat (Seksi 1—6) dan Cibitung—Cilincing (Seksi 1—4).

Selain itu ada juga Cinere—Serpong (Seksi1—2), Bogor—Ciawi—Sukabumi (Seksi1—4), Depok—Antasari (Seksi 1—3), Pemalang—Batang (Seksi 1—2), Batang—Semarang (Seksi 1—5), dan Krian—Legundi—Bunder—Manyar (Seksi 1—4).

Dari kesembilan jalan tol tersebut, tol Kuala Tanjung—Tebing Tinggi—Parapat memiliki jarak terpanjang hingga 143,25 Kilometer.

Sementara itu, kepemilikan saham tertinggi beradadi ruas Krian—Legundi—Bunder—Manyar atau 99,9 persen, sedangkan yang terendah pada ruas Depok—Antasari sekitar 25 persen.

Secara total, panjang jalan tol yang akan didvestasi oleh Waskita Karya adalah sekitar 483,53 kilometer.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hendy Rahadian mengatakan bahwa Waskita Karya melakukan divestasi tersebut karena perseroan mengalami kesulitan likuiditas. Adapun, lanjutnya, pihaknya tidak akan mencampuri terlalu dalam aksi korporasi tersebut.

"Ini memang sebenarnya bukan full government problem. Jadi, kami tidak masuk terlalu dalam, kecuali Waskita Karya butuh dukungan," ucapnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus