Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Jasa Marga Targetkan Lepas Saham 3 Ruas Tol hingga Rp 3 Triliun Tahun Ini

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menargetkan sebanyak 2-3 ruas jalan tol dapat dilepas dalam rangka recycling asset ke Indonesia Investment Authority.

8 Maret 2021 | 14.21 WIB

Foto udara suasana sepi Tol Layang Jakarta - Cikampek II yang ditutup untuk mencegah pemudik, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 25 April 2020. PT Jasa Marga menutup akses Elevated Tol Jakarta-Cikampek II sejak Jumat (24/4). TEMPOHilman Fathurrahman W
Perbesar
Foto udara suasana sepi Tol Layang Jakarta - Cikampek II yang ditutup untuk mencegah pemudik, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 25 April 2020. PT Jasa Marga menutup akses Elevated Tol Jakarta-Cikampek II sejak Jumat (24/4). TEMPOHilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menargetkan sebanyak 2-3 ruas jalan tol dapat dilepas dalam rangka recycling asset ke Indonesia Investment Authority (INA) tahun ini.

Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengungkapkan perseroan menargetkan 2—3 perusahaan pemegang konsesi jalan tol di bawah Grup Jasa Marga untuk dilepas ke sovereign wealth fund (SWF) milik Indonesia. “Target kami tahun ini 2—3 perusahaan sebetulnya, dengan indikasi proceed Rp 1,5 triliun—Rp 3 triliun,” kata Donny, Senin, 8 Maret 2021.

Untuk ruas jalan tol yang akan dilepas, lanjut Donny, perseroan menyerahkan seluruh pertimbangan dengan INA sesuai dengan profil risiko investor.

Adapun, emiten dengan kode saham JSMR itu memiliki 21 anak usaha pemegang konsesi jalan tol yang seluruhnya diklaim siap untuk dilakukan asset recycle. Dari total 21 anak usaha itu, Donny menunjukkan sudah ada 18 ruas jalan tol yang telah dioperasikan baik secara penuh maupun sebagian. Dengan demikian, aset tersebut sudah melewati dua risiko utama yaitu risiko pembebasan lahan dan risiko konstruksi.

Sisa risiko untuk 18 aset jalan tol tersebut tinggal dari risiko tarif dan trafik. Donny mengingatkan untuk risiko tarif sudah terukur karena pemerintah melakukan penyesuaian tarif tol dalam dua tahun. Sedangkan risiko trafik, walaupun sempat terdampak pandemi, memberikan potensi pemulihan seiring dengan status Indonesia sebagai negara berkembang.

“Di underlying asset sendiri ready sebenarnya. Tapi kita juga pilih untuk tahap awal ini aset-aset yang bisa dilakukan asset recycling. Aset-aset yang sudah kita siapkan ini bisa saja diganti dengan aset lainnya sesuai dengan risk appetite dari INA,” kata Donny.

Adapun setidaknya ada 9 ruas jalan tol yang berpotensi dilepas JSMR ke INA yaitu ruas tol Medan-Kualanamu-Tebing TInggi, Jakarta Cikampek II Elevated, Semarang-Batang, Gempol-Pandaan, Pandaan-Malang, Gempol-Pasuruan, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, dan Bali Mandara.

Donny melanjutkan untuk tahun ini Jasa Marga menawarkan lebih dari 3 ruas kepada INA. Selanjutnya, INA akan melakukan kajian dan menentukan aset mana yang menarik untuk diserap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus