Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi instruktur senam tidak hanya sebatas mengajar senam dari satu studio ke studio senam lain. Menurut Olivia Febriani, zumba education specialist Indonesia, ada jenjang karier yang dapat diraih oleh instruktur yang berlisensi jika dia mau berusaha lebih keras. "Setelah menjadi instruktur dan mendapatkan zumba instructor network, dia bisa menjadi zumba jammer atau zumba education specialist," kata Olivia kepada Tempo, 18 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di Indonesia, posisi-posisi tersebut masih langka dan kebanyakan yang mengisinya adalah perempuan. Olivia mengatakan baru ada satu orang di Indonesia yang berhasil menduduki posisi zumba jammer dan dua orang yang berhasil menduduki posisi zumba education specialist. "Perannya berbeda-beda," kata dia. Baca: Virus Kanker Serviks Banyak Menyerang Usia di Bawah 30 Tahun
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia menjelaskan, education specialist bertugas mencetak atau melatih para calon instruktur. Sedangkan jammer bertugas menjaga kualitas instruktur dengan cara menolong para instruktur senam mempelajari gerakan-gerakan yang dirasa sulit, memperbaiki tekniknya, dan meningkatkan keahlian para instruktur. Selain itu, jammer bertugas mempelajari gerakan-gerakan baru dan melatih para instruktur mempelajari gerakan tersebut.Zumba Master Class di Hotel Gran Mahakam, Rabu 29 November 2017 (Tempo/Astari Pinasthika Sarosa)
Di Indonesia, kata Olivia, satu-satunya instruktur yang berhasil menjadi jammer adalah Farach Hanifa. Untuk menjadi jammer, Farach membutuhkan waktu sekitar enam bulan, dari audisi hingga tes akhir. "Semua dilakukan via Skype karena yang mengaudisi langsung dari Miami," kata Farach. Baca: Waspada, Varises di Kaki Bisa Akibatkan 'Serangan Jantung'
Untuk mengikuti audisi pun, kata Farach, ada proses seleksi yang dilakukan sebelumnya. "Saya mendapatkan e-mail undangan untuk ikut seleksi menjadi jammer dari kantor pusat, diminta mengirimkan beberapa hal. Salah satunya video saat melatih," kata dia. Mengirim video tak otomatis membuat Farach layak mengikuti audisi. Dia mesti menunggu hingga namanya muncul di pengumuman.
Farach mengatakan selama audisi dia wajib mengikuti sesi pelatihan selama kurang-lebih sejam. "Setiap setelah sesi, dikasih tugas untuk mempelajari lebih dalam, mengembangkan gerakan sendiri," kata dia. Pertemuan tatap muka via Skype ini dilakukan secara rutin saban minimal dua pekan sekali. Baca: Sehat dengan Bela Diri Kravmaga Asal Israel ala Maya Septha
Selama menjalani proses audisi ini, Farach melewati tiga kali ujian. "Ujiannya itu membuat jamming session harus tiga jam, enggak boleh kurang atau lebih," kata dia. Audisi tersebut dilakukan bersama dengan tujuh peserta dari tujuh negara lain. Dari jumlah tersebut, dua peserta dinyatakan tidak lulus. Sedangkan Farach menjadi satu-satunya instruktur di Indonesia yang saat ini berhak menyandang gelar seorang jammer. Baca: Lakukan Rayuan Ini agar Anak Doyan Makan, Ini Kata Psikolog
Menurut Olivia, kebutuhan instruktur jammer dan education specialist di Indonesia masih sangat tinggi. "Karena jumlah instruktur berlisensi ZIN sudah sangat banyak dan orang-orang yang ingin menjadi instruktur zumba juga makin banyak," kata dia. Di seluruh Indonesia, setiap bulan, ada dua sampai tiga pelatihan untuk mendapatkan lisensi ZIN (Zumba Instructor Network).