Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur telah selesai dengan dipasangnya bilah terakhir garuda.
"Alhamdulillah kita melihat dan melakukan pelaksanaan pemasangan bilah ke-4650 yang menandai selesainya pembangunan garuda kita ini," ujar Menteri PUPR sekaligus Plt Kepala Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin, 22 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun Presiden Jokowi sudah memutuskan tidak jadi pindah kantor ke IKN pada Juli ini karena banyak sarana dan prasarana belum siap. Meski begitu, Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-79 tetap digelar di IKN.
Pemasangan bilah terakhir dan tertinggi (topping off) di Sayap Barat Selubung Garuda telah dituntaskan dengan pemasangan bilah ke-4650.
Pemasangan turut disaksikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Nyoman Nuarta, perupa yang merancang dan membuat bilah-bilah tembaga pembentuk Sayap Garuda.
Hal ini juga merupakan bagian dari penyelesaian akhir gedung Kantor Presiden di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) IKN.
Sebelumnya pemasangan bilah perdana dilakukan pada 17 September 2023 oleh Presiden Joko Widodo.
Bilah selubung sayap garuda terakhir untuk Istana Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah tuntas dikirim dari lokakarya PT Siluet Nyoman Nuarta di NuArt Sculpture Park Bandung ke ibu kota negara baru di Sepaku, Penajam Paser, Kalimantan Timur.
Presiden Direktur PT Siluet, Nyoman Nuarta menjelaskan bahwa pengiriman bilah sayap garuda bukan pekerjaan ringan. Ia menjelaskan burung garuda raksasa itu dirancang dengan bentangan sayap sepanjang 177 meter dan tinggi 77 meter.
Bilah sayap tersebut terbuat dari kuningan dan baja anti-karat produksi PT Krakatau Steel, yang sangat berat dan perlu diangkut dengan cara tepat.
Patung garuda IKN dibangun dengan 4.661 bilah selubung, dengan satu selubungnya memiliki berat 0,3 ton. Patung garuda IKN memiliki bobot total 1.398,3 ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lanskap Desain Istana Kepresidenan Nusantara di Ibu Kota Negara, Kalimantan. (Foto: Dok. Nyoman Nuarta).
Presiden Jokowi Tak Jadi Pindah Juli
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan kepindahannya menempati kantor presiden ke bu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tak jadi dilakukannya dalam waktu dekat.
“Kemarin memang targetnya kan Juli (berkantor di IKN), tetapi kan lihat di IKN tiap hari hujan terus, hujan deras banget jadi memang pekerjaan banyak yang mundur,” kata Jokowi ketika ditemui sebelum berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024.
Jokowi menilai, mundurnya pembangunan infrastruktur di IKN karena faktor cuaca merupakan hal biasa dalam pengerjaan proyek besar.
Sejalan dengan pernyataan Jokowi, sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga, menyatakan hujan memang menjadi hambatan bagi proses pembangunan, salah satunya dalam pemasangan sayap Garuda di sisi ujung kanan dan kiri.
"Masalahnya, hujan. Itu kan di ketinggian, ada (potensi) hujan dan petir," kata Danis ketika ditemui di Kompleks Kementerian PUPR, 5 Juli 2024.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan sedikitnya ada empat pesawat telah dikerahkan untuk memodifikasi cuaca demi kelancaran pembangunan Bandara VVIP di Ibu Kota Negara Nusantara, Kalimantan Timur.
"Sekarang ini kami sudah mengerahkan empat pesawat (teknologi modifikasi cuaca) untuk pengkondisian udara, tetapi masih hujan juga," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela Kick Off Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2024 di Jakarta, Ahad, 21 Juli 2024, seperti dikutip dari Antara.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan tantangan terbesar pembangunan Bandara VVIP IKN atau Nusantara Airport, adalah hujan yang terus terjadi di wilayah Kalimantan Timur. Sebagai contoh, sepanjang 30 hari padaJuni lalu, hanya ada 8 hari yang cerah.
Akibatnya, selama bulan lalu, hanya delapan hari yang digunakan untuk mengerjakan pembangunan Nusantara Airport tersebut. Oleh karena itu, Kemenhub bersinergi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan upaya modifikasi cuaca untuk mendukung pembangunan Bandara tersebut.
Menhub berharap langkah itu dapat menunjang percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan IKN secara keseluruhan.