Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memperkirakan dampak ekonomi dari pergerakan wisatawan berkisar Rp 5-10 triliun ketika periode libur panjang Idul Adha pada 28 Juni hingga 2 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau kita bulatkan angkanya, misalnya 10 juta (penumpang) yang bergerak dengan raihan sekitar Rp 1 juta, maka kita bisa melihat antara Rp 5 sampai 10 triliun yang bergerak," ujar Sandiaga di Kemenparekraf, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sandiaga menjelaskan, berdasarkan data survei yang diperoleh kementeriannya, setiap kunjungan atau pergerakan wisatawan Nusantara yang terpicu libur panjang memiliki pengeluaran antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta per pax.
Sementara itu, selama libur panjang Idul Adha kemarin, Sandiaga menuturkan ada 1,1 juta tiket kereta api dan 1,25 juta tiket pesawat yang terjual. Sedangkan dari jalur darat, menurut Sandiaga, ada pergerakan dari hampir 400 ribu kendaraaan.
Sandiaga pun lantas mengalikan total pergerakan tersebut dengan perkiraan pengeluaran wisatawan. "Dan ini akhirnya membuka peluang usaha dan lapangan kerja," tutur Sandiaga.
Selanjutnya: Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf....
Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani sebelumnya menyampaikan, meningkatnya kegiatan berwisata pada libur panjang mendorong melonjaknya pemesanan transportasi dan akomodasi melalui agen perjalanan online atau OTA. Lonjakan tersebut menurut dia hingga tiga kali lipat.
"Peningkatan pemesanan produk akomodasi pada periode menginap 28-29 Juni 2023 meningkat 65 persen jika dibandingkan dengan periode sebelumnya," kata Dewi, sapaan dia, secara tertulis pada Tempo, dikutip Ahad, 2 Juli 2023.
Lebih lanjut, Dewi menuturkan libur panjang selama lima hari ini alias long weekend dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata bersama keluarga mengunjungi destinasi wisata favorit di tanah air, misalnya Yogyakarta, Solo, Malang, Batu, Bali, Lombok, Bandung, Puncak Bogor, dan Jabodetabek.
"Meningkatnya pergerakan wisatawan pada libur panjang atau long weekend juga terlihat dari pergerakan kendaraan pribadi menuju destinasi wisata," tutur dia.