Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Luhut Pandjaitan Cerita Jokowi Berdua Sopir ke Kampung Nelayan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan cerita Jokowi terjun ke kampung nelayan Tambak Lorok, Semarang, berdua saja dengan sopir.

23 Februari 2019 | 12.19 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan pada Selasa, 29 Januari 2019. TEMPO/Andita Rahma
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan pada Selasa, 29 Januari 2019. TEMPO/Andita Rahma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan menyampaikan pujian pada atasannya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat menjadi pembicara dalam diskusi di Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta Pusat. Acara itu dihadiri sejumlah ekspatriat, perwakilan kedubes asing, dan media internasional.

Baca juga: Luhut Pandjaitan Sindir Ambisi Prabowo Turunkan Harga Pangan

“Pengawasan oleh presiden sangat hebat, presiden hampir tidak pernah miss (luput) dari satupun proyek,” kata dia, Jumat, 22 Februari 2019.

Pernyataan itu disampaikan Luhut ketika membahas persoalan pembangunan jalan desa sepanjang 191 ribu kilometer yang banyak dikritik kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Luhut meyakini banyak yang tidak percaya hanya karena tidak tahu saja. “Sekarang sudah 200 ribu lebih, itu sangat akurat,” kata dia.

Sebelumnya, Koordinator Juru BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, mempertanyakan klaim Jokowi soal terbangunnya 191 ribu km jalan desa yang disampaikan saat debat calon presiden kedua. Menurut dia, pernyataan Jokowi itu sebuah kebohongan. "Itu membangunnya kapan? Pakai ilmu simsalabim apa?" katanya lewat akun Twitter, Senin, 18 Februari 2019.

Luhut kemudian menjelaskan bahwa satu kali, dia pernah bertanya kepada satu kepala desa di Danau Toba, Sumatera Utara, soal dampak dari penyaluran dana desa di daerah tersebut. Ternyata, lewat dana desa itu, jalan-jalan di desa mulai bisa dibangun. "Ada yang 3,5 km, ada yang 1,7 km, range-nya antara 3-5 km, dan dana desa itu kami bagikan ke 74.953 ribu desa," kata Luhut. Menurut dia, Jokowi sangat mengawasi penyaluran dana ke 74 ribu desa ini.

Contoh lain, kata Luhut, adalah ketika Jokowi terjun ke kampung nelayan Tambak Lorok, Semarang, berdua saja dengan sopir. Lagi-lagi, aksi Jokowi yang diungkapkan saat debat capres kedua ini mendapat sindiran. Tapi, Luhut mengatakan bahwa cerita itu benar adanya.

“Tambak Lorok itu benar, karena yang nyopirin cerita ke saya, dia bilang presiden minta pergi malam-malam ngobrol satu jam sama nelayan, itulah leadership,” kata Luhut Pandjaitan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus