Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Dua Hilang di Garis Akhir

Regulasi baru tentang sertifikasi perkebunan sawit berkelanjutan menuai kecaman. Dua prinsip tambahan berupa penghargaan hak asasi manusia dan keterlacakan bahan baku lenyap.

9 Mei 2020 | 00.00 WIB

Pekerja menimbang tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tempat penampungan sementara kelapa sawit Desa Bunga Tanjung, Betara, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Juni 2016./ANTARA/Wahdi Septiawan
Perbesar
Pekerja menimbang tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tempat penampungan sementara kelapa sawit Desa Bunga Tanjung, Betara, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Juni 2016./ANTARA/Wahdi Septiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Konflik lahan terus meletus di perkebunan sawit.

  • Aturan baru sertifikasi sawit tak sesuai dengan rencana awal.

  • Pekebun rakyat pun berteriak.

DUA tubuh tak lagi bernyawa, Selasa sore, 21 April lalu. Suryadi, 40 tahun, dan Putra Bakti, 35 tahun, warga Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, tewas dengan luka tikam dan bacokan di badan setelah terlibat bentrok dengan petugas keamanan perkebunan sawit PT AR.

Siang itu, Suryadi dan Putra berdiri bersama seratusan orang dari kampungnya ketika berhadapan dengan puluhan petugas keamanan perusahaan yang hendak mengusir warga dari lahan sengketa seluas 180,36 hektare. Bentrokan pecah. Dua warga lain, Sumarlin, 38 tahun, dan Lion Agustin, 35 tahun, juga terluka. “Kami kini bersama tim advokasi sejumlah kelompok masyarakat sipil sedang meminta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban memberikan akses perlindungan terhadap para korban dan keluarga,” kata Sekar Banjaran Aji, anggota staf Divisi Advokasi Hukum Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam), Sabtu, 9 Mei lalu. 

Kasus Lahat menambah panjang daftar konflik lahan di konsesi perkebunan sawit. Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat perkebunan dengan total luas 2,44 juta hektare menjadi ladang konflik agraria selama 2014-2018. Sebagian besar dari lahan tersebut merupakan konsesi korporasi sawit. Sepanjang tahun lalu, KPA mencatat sedikitnya 69 konflik serupa di kebun sawit.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus