Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dihitung dari sekarang, maka dalam lima bulan yang tersisa, laju inflasi hanya bisa ditoleransi sebesar 0,50 persen tiap bulannya. Jelas, ini bukan pekerjaan ringan. Apalagi, pada bulan-bulan mendatang ada beberapa ancaman yang bisa membuat harga makin membubung tinggi. September ini, misalnya, pemerintah akan mencabut subsidi BBM, kemudian disusul dengan kenaikan gaji pegawai negeri di bulan Oktober. Selepas itu, aksi belanja yang memacu konsumsi akan terpacu sehubungan dengan puasa, Hari Natal, dan Idul Fitri pada November dan Desember. Belum lagi kemungkinan naiknya bea masuk gula dan beras. Di atas itu semua, kurs rupiah yang tak kunjung stabil berpotensi mendorong inflasi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo