Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Brahmantya Satyamurti Poerwadi punya tugas tambahan. Sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, dia tidak hanya memantau laut, tapi juga mengamati Twitter. Dia harus mengikuti isu terbaru yang beredar di jagat maya, khususnya perkara reklamasi Teluk Benoa di Bali. “Dulu saya hanya follow Metallica atau grup band lainnya. Sekarang harus follow Gendo (Wayan ‘Gendo’ Suardana) juga,” kata Tyo—sapaan akrab Brahmantya—Rabu pekan lalu. “Tapi Gendo sudah follow saya juga.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo