Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hasil penggalanggan dana oleh perusahaan-perudahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat baik. Angkanya bahkan akan terus tumbuh hingga akhir tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggota Dewan Komisioner OJK merangkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi mengatakan jumlah penggalangan dana yang berhasil diraih hingga akhir Septmeber 2022 mencapai Rp 175,34 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini rising fund sudah hampir mencapai target di 2022, saat ini sudah mencapai per September Rp 175,34 triliun," kata dia saat konferensi pers, Senin, 3 Oktober 2022.
Inarno mengatakan dengan catatan ini, pengumpulan dana di Bursa Efek Indonesia hingga akhir tahun akan bisa mencapai Rp 182,5 triliun. Total pengumpulan dana ini akan diperoleh 55 perusahaan yang bakal menggelar initial public offering hingga penghujung 2022.
"Jadi untuk sampai akhir tahun kita naikkan target kita menjadi Rp 182,5 triliun untuk rising fundnya. Jadi ada revisi target fundrise," ucap Inarno.
Sebelumnya, BEI optimistis aktivitas IPO pada tahun 2022 bertumbuh dengan kondusif seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan prospek pertumbuhan IPO pada tahun ini salah satunya ditopang oleh kelanjutan pemulihan ekonomi.
"Dengan mempertimbangkan jumlah perusahaan pada pipeline pencatatan saham, kami berharap jumlah pencatatan saham pada tahun ini dapat melampaui pencapaian pada tahun lalu," kata Nyoman, Selasa, 20 September 2022, dikutip dari Bisnis.
Ia mengatakan beberapa indikator pasar modal seperti minat perusahaan yang akan melakukan penggalangan dana masih relatif tinggi.
BEI mencatat sebanyak 44 perusahaan baru di Bursa berhasil menghimpun dana melalui IPO sebesar Rp21,8 triliun hingga 20 September 2022.
Pada 2021 BEI mencatat sebanyak 55 emiten melantai di Bursa. Sementara itu, hingga 19 September 2022, terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.
Nyoman merinci dari 29 calon perusahaan tercatat tersebut, sebanyak 4 perusahaan merupakan perusahaan aset skala kecil, yakni dengan nilai dibawah Rp50 miliar.
Lalu, 7 perusahaan aset skala menengah dengan aset antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar, dan sebanyak 18 perusahaan aset skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar.
Adapun 29 calon perusahaan tercatat tersebut datang dari beberapa sektor, yakni satu perusahaan dari sektor basic materials, 4 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, dan 3 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals.
Lalu, 2 perusahaan dari sektor energi, 2 perusahaan dari sektor finansial, 4 perusahaan dari sektor healthcare, 2 perusahaan dari sektor industri, dan 1 perusahaan dari sektor infrastruktur.
Kemudian satu perusahaan dari sektor properties & real estate, 5 perusahaan dari sektor teknologi dan sisanya 4 perusahaan dari sektor transportasi and logistik.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.