Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pertamina Bidik Produksi Kilang Green Avtur di Cilacap Dimulai Akhir 2021

PT Pertamina (Persero) menargetkan aktivitas produksi kilang hijau atau green refinery dapat dimulai akhir 2021

6 Maret 2021 | 19.27 WIB

Logo Pertamina. Dok.TEMPO/ Zulkarnain
material-symbols:fullscreenPerbesar
Logo Pertamina. Dok.TEMPO/ Zulkarnain

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menargetkan aktivitas produksi kilang hijau atau green refinery dengan produk energi bersih berupa green diesel dan green avtur dapat dimulai pada akhir Desember 2021.  

"Pengembangan energi hijau ini dilakukan sebagai implementasi Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan memaksimalkan potensi sumber daya energi baru terbarukan minyak kelapa sawit yang melimpah," kata Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu 7 Maret 2021.
 
Kilang hijau yang terletak di Cilacap, Jawa Tengah, ini mampu memproduksi bahan bakar green diesel sebanyak 3.000 barel per hari. Adapun kapasitas produksi green avtur mencapai 6.000 barel per hari.
 
Pada Januari 2021 Pertamina telah uji coba pembuatan green diesel dengan komposisi Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil (RBDPO) sebesar 100 persen. Minyak sawit mentah diolah melalui proses penyulingan untuk menghilangkan asam lemak bebas serta penjernihan untuk menghilangkan warna dan bau.
 
Pertamina melaksanakan dua tahapan dalam pengembangan green diesel dan green avtur. Pertama, pengolahan RDPO sebanyak 3.000 barel per hari untuk menghasilkan green diesel yang direncanakan mulai beroperasi akhir tahun ini.
 
Selanjutnya tahapan kedua, Pertamina akan melakukan pengolahan minyak sawit mentah (CPO) sebanyak 6.000 barel per hari untuk menjadi green avtur pada akhir Desember 2022.
 
"Ini wujud nyata komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan alternatif feed stock sumber bahan baku dengan memanfaatkan potensi energi dalam negeri, mengurangi impor crude, penggunaan energi ramah lingkungan karena sifatnya yang baru terbarukan,” kata Ifki Sukarya.
 
Sebelumnya pada April 2020 Pertamina juga sudah berhasil memproduksi green gasoline melalui kilang hijau di Plaju, Sumatera Selatan. Di sini, olahan green gasoline memiliki kualitas oktan setara Pertamax.
 
Pengembangan kilang hijau Pertamina dengan hasil akhir Energi Baru dan Terbarukan (EBT) memberikan efek berganda terhadap peningkatan nilai ekonomi perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan menekan impor minyak mentah yang bersumber dari energi fosil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus