Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pertamina Patra Niaga Klaim Operasikan 56 Titik BBM Satu Harga di NTT dan NTB

Pertamina Patra Niaga mengklaim telah mengoperasikan 56 titik BBM satu harga di dua lokasi yakni Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara barat

2 Juni 2022 | 21.38 WIB

Petugas bersiap melayani warga pada peresmian SPBU Modular di Kecamatan Paloh, Sambas, Kalimantan Barat, 15 Oktober 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Petugas bersiap melayani warga pada peresmian SPBU Modular di Kecamatan Paloh, Sambas, Kalimantan Barat, 15 Oktober 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading Pertamina Jatimbalinus mengklaim telah mengoperasikan 56 titik BBM satu harga di dua lokasi yakni Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga di Regional Jatimbalinus, Deny Djukardi, mengatakan jumlah lembaga penyalur BBM satu harga akan terus ditingkatkan, hal ini sebagai komitmen Pertamina Patra Niaga mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.

"Secara nasional, kami mencatat hingga periode minggu ketiga Maret 2022 telah tersedia 328 lembaga penyalur yang tersebar, hal ini sebagai upaya menjalankan penugasan program BBM satu harga," katanya di Surabaya, Kamis, 2 Juni 2022.

Deny menyebut, 328 lembaga penyalur itu sebarannya, 63 lembaga penyalur BBM satu harga di wilayah Papua, 56 titik di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, 48 titik di Maluku, 32 titik di Sulawesi, 71 titik di Kalimantan, 53 titik di wilayah Sumatera, serta 5 titik di Pulau Jawa dan Bali.

Pertamina terus memastikan, distribusi dan ketersediaan pasokan bahan bakar ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BBM satu harga akan terus berjalan dengan lancar, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas.

"Sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses BBM dengan harga yang terjangkau, serta turut mendorong perekonomian di daerah 3T," katanya.

Sementara itu, sejak tahun 2017 implementasi kebijakan BBM satu harga fokus untuk wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Dimana sebelumnya, wilayah 3T ini merupakan wilayah yang belum terjamah akses energi sama sekali.

Sehingga untuk dapat mencapai titik 3T, Pertamina Patra Niaga menyalurkan melalui moda transportasi darat, laut dan udara, juga turut bekerja sama dengan berbagai pihak.

Deny mengatakan dalam menjalankan amanah penugasan dari pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Pertamina Patra Niaga turut menghadapi tantangan yang cukup besar dalam proses penyaluran BBM hingga ke daerah 3T.

Pertamina, kata Deny, juga turut menggandeng mitra yang berminat untuk membuka SPBU BBM satu harga untuk membawa Indonesia lebih maju melalui penyaluran energi hingga pelosok negeri, di lokasi yang sudah ditentukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca Juga: Pertamina Jelaskan Duduk Perkara Pemberian Diskon Bahan Bakar di Formula E

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus