Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Premi BPJS Kesehatan Akan Dievaluasi Setelah Pemilu 2019

JK menyatakan premi BPJS Kesehatan akan dievaluasi setelah pemilu tahun depan.

13 November 2018 | 18.28 WIB

ilustrasi uang
Perbesar
ilustrasi uang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan pemerintah akan mengevaluasi presmi BPJS Kesehatan setelah pemilihan umum 2019. Menurut JK, evaluasi dilakukan setelah pemilu agar tidak menimbulkan kegaduhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Preminya terlalu murah dibanding dengan service, layanannya. Jadi karena itu harus, ini mungkin tahun depan harus kita evaluasi ulang preminya," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 13 November 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain mengevaluasi ulang premi, JK menilai pemerintah pusat akan mendorong pemerintah daerah untuk berperan dalam mengatur pengelolaan anggaran BPJS Kesehatan. "Peranan daerah yang mengaturnya supaya daerah juga punya tanggung jawab," ujarnya.

Menurut JK, layanan BPJS Kesehatan juga harus dibatasi agar tidak terjadi krisis seperti yang dialami Yunani. Sebab, negara para dewa tersebut terbebani anggaran kesejahteraan masyarakat karena menanggung jaminan kesehatan rakyatnya.

Usulan mengenai kenaikan premi BPJS Kesehatan juga pernah disampaikan peneliti Bidang Sosial The Indonesian Institute Umi Lutfiah. Menurut Umi, keengganan pemerintah menaikan besaran iuran membuat BPJS Kesehatan mengalami defisit. Apalagi, jumlah pesertanya juga bertambah dari tahun ke tahun dan diperburuk dengan tunggakan iuran peserta mandiri.

Dia mengatakan saat ini peserta mandiri kelas I BPJS Kesehatan harus membayar Rp 80.000, kelas II Rp 51.000, dan kelas III Rp 25.500. Padahal, kata Umi, sejak 2015 lalu Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) telah memberikan rekomendasi terkait besarnya iuran bulanan BPJS Kesehatan. Untuk peserta mandiri kelas I, DJSN merekomendasikan Rp 80.000, kelas II Rp 63.000, dan kelas III Rp 33.000.

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus