Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Profil Kuntoro Mangkusubroto, Berawal dari Dosen hingga jadi Menteri Pertambangan Era Soeharto

Menteri Pertambangan dan Energi pada era Presiden Soeharto, Kuntoro Mangkusubroto, meninggal hari ini pada pukul 01.03 WIB. Ini profilnya.

17 Desember 2023 | 09.13 WIB

Kuntoro Mangkusubroto. TEMPO/Yosep Arkian
Perbesar
Kuntoro Mangkusubroto. TEMPO/Yosep Arkian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto meninggal pada Ahad, 17 Desember 2023, pukul 01.03 WIB. “Beliau meninggal dunia di RSCM Kencana,” ujar Sekretaris dari Kuntoro Mangkusubroto, Anindityas, saat dihubungi di Jakarta, Ahad. Dia meninggal di usia 76 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bagaimana profil Kuntoro Mangkusubroto?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kuntoro adalah alumnus Teknik Industri ITB pada 1972. Ia lalu melanjutkan pendidikannya di Northeastern University; Stanford University, Industrial Engineering (1976); S2 - Stanford University, Civil Engineering (1977). "Dan S3 - ITB, Ilmu Teknik bidang Ilmu Keputusan (1982),” demikian dikutip lewat website Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung (MWA ITB).

Pengalaman kerjanya juga bervariasi. Kariernya diawali menjadi Dosen Jurusan Teknik Industri dan Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (1972 – 2012). Kemudian pada periode 1983-1988, Kuntoro menjadi Staf Ahli Menteri Muda Urusan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (UP3DN).

Di sela-sela menjadi Staf Ahli Menteri Muda UP3DN, pada 1984, juga memegang jabatan lain yakni Pembantu Asisten Administrasi Menteri Sekretaris Negara. Kemudian, dia bergabung dengan perusahaan tambang yakni sebagai Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam (1988-1989) dan Direktur Utama PT Tambang Timah (1989-1994).

Lalu, dia mulai masuk ke Kementerian Energi dengan menjabat sebagai Direktur Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi pada 1993-1997. Setelah selesai menduduki jabatan itu, kariernya berlanjutnya menjadi Deputi Bidang Perencanaan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (1997-1998).

Ia kemudian diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi pada Kabinet Pembangunan VII (1998) di era pemerintahan Presiden Soeharto. Berikutnya, ia kembali ditunjuk menjadi Menteri Pertambangan pada kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999) di era Presiden B.J. Habibie. 

Setelah itu, pada 2000, Kuntoro dipercaya menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PT PLN.

Kemudian pada 2005 dia menjadi Kepala Badan Pelaksana – Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi/Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias. Terakhir sebelum meninggal, dia menjabat Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan di Kabinet Indonesia Bersatu II—kabinet Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Untuk pengalaman profesional, Kuntoro pernah menjadi Ketua Indonesia National Committee for Applied Systems Analysis (INCASA). Yang merupakan organisasi yang bertujuan untuk mendorong penerapan analisis sistem dalam pembuatan kebijakan nasional.

Selain itu, Kuntoro juga pernah menjadi Dewan Penasihat Wanadri dan Dewan Riset Nasional. Lalu, pernah menjadi Ketua Global Rescue Network—organisasi nirlaba yang membantu orang-orang yang terkena bencana. Serta, Ketua Dewan Sekolah Bisnis Manajemen ITB.

Semasa hidupnya, Kuntoro juga menghasilkan sejumlah karya dan mendapatkan beberapa penghargaan. Karyanya di antaranya menghubungkan koordinasi antara Akademisi-Bisnis dan Pemerintahan melalui International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA)—lembaga riset internasional yang bermarkas di Laxenburg, Austria yang bergerak di bidang pemodelan untuk isu-isu kompleks.

“Realisasi 100 persen dalam rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh dan Nias akibat tsunami,” tertulis dalam website MWA ITB merujuk pada salah satu karya Kuntoro.

Kemudian penghargaan yang diperoleh yakni Associatioon of South East Asian Nation (ASEAN) Engineering Excellence award (1996); dan Associatioon of South East Asian Nation (ASEAN) Engineering Excellence award (1996). Lalu Ganesha Prajamanggala Bakti Adiutama ITB, atas jasa dan Pengabdian luar biasa sebagai Menteri dalam Kabinet Indonesia (2009).

Kuntoro Mangkusubroto juga pernah menerima penghargaan Royal Norwegian Order of Merit – Commander with Star (2012) dan Honoris Causa dari Northeastern University (2012).

ANTARA | MOH KHORY ALFARIZI

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus