Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengalami tekanan saat mendekati resistance 6.050, namun bertahan di support 6.000.
"Pasar masih akan fluktuatif dengan alami tekanan setiap mendekati resistance 6.050-6.100. Support ada di 6.000, lalu 5.980," kata Analis Samuel Sekuritas M Alfatih dalam keterangan tertulis Kamis, 8 Juli 2021.
BRIS (harga terakhir 2.330), harga naik kembali menuju target kenaikan teoritis 2.500, lalu 2.600-2.750 (pola downchannel sejak Maret 2021). Batas risiko 2.210.
AGRO (terakhir 2.120), harga masih dalam tren naik dengan trendline pola upchannel sejak November 2.020 dan fibo level ada di 3.090. Fibo level lain dalam pola yang lebih pendek ada di 2.215, 2300 lalu 2.600. Batas risiko 1.980.
TLKM (terakhir 3.030), harga mungkin menguat dulu ke arah 3.100-3.140, namun selama belum mampu naik di atas 3.220 maka jangka panjang masih pola down trend dengan kemungkinan pelemahan ke 3.010, lalu 2.950-2.910.
SCMA (terakhir 2.250), harga akan fluktuatif karena sudah capai target kenaikan awal dan supply area di 2330. Demand area di 2.090-2.030. Supply area di atas 2.330 ada di 2.500-2.550.
ACES (terakhir 1.565), harga tembus pola down channel (November 2020-Juli 2021) sehingga menjadi tren naik dengan target kenaikan teoritis ke 1.700-1.755. Koreksi sehat jika harga tidak lampaui 1.520.
Baca Juga: IHSG Ditutup Melemah, Samuel Sekuritas Soroti Saham Bank Harda dan MNC Studios
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini