Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sri Mulyani soal Program Makan Bergizi Gratis Prabowo: Kami Beri Kerangka Besar APBN..

Menkeu Sri Mulyani membeberkan strategi dalam merancang APBN 2025 untuk pemerintahan baru nantinya.

31 Mei 2024 | 07.33 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani ucapkan 'Selamat' kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Negara pada, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani ucapkan 'Selamat' kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Negara pada, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan strategi yang akan digunakan dalam merancang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 untuk pemerintahan baru nantinya. Hal ini dia sebutkan sekaligus merespons soal program makan siang gratis yang dia sebut banyak datang padanya selama ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebagai bendahara negara, Sri Mulyani mengaku kerap ditanya tentang program milik Prabowo-Gibran yang baru berganti nama jadi program makan bergizi gratis itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tentu semuanya selalu menanyakan tentang makan siang gratis, gimana? Ya, kami memberikan kerangka besar, amplop besarnya. Ini loh, APBN yang nanti kami sampaikan kepada pemerintahan baru, posturnya seperti ini," kata Sri Mulyani dalam seminar Nasional Jesuit Indonesia di Jakarta pada Kamis, 30 Mei 2024.

Lebih jauh, Sri Mulyani menjelaskan, tantangan pada perumusan APBN 2025 tentu ada. "Tapi kami akan coba terus reform dari sisi perpajakan, memperkuat institusi, membersihkan dari korupsi, meningkatkan investasi di bidang digital." 

Dengan reformasi tersebut, menurut Sri Mulyani, proses bisnisnya menjadi jauh lebih pasti dan minim korupsi. "Atau mengurangi interaksi, sehingga celah korupsi makin ditutup," tuturnya. 

Selain itu, kata dia pemerintah harus tetap fokus pada investasi terhadap sumber daya manusia (SDM). Menurut dia, poin ini merupakan prasara menuju negara berpendapatan tinggi atau high income country. Baginya, tak akan ada negara berpendapatan tinggi tanpa kualitas SDM yang baik.  

"Jadi, mau itu adalah dalam bentuk pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, lalu menggunakan program makan siang atau makanan bergizi, memberikan ibu-ibu hamil, itu semuanya memang tujuannya at the end, the most important asset dari republik ini adalah manusianya."

Maka dari itu, di dalam postur APBN ada alokasi pendidikan sebesar 20 persen, kesehatan sekitar 6 persen dan jaminan sosial sekitar 50 persen. Namun, kata Sri Mulyani tak boleh hanya fokus pada SDM saja, sementara infrastruktur tak dibangun 

"Orang perlu mendapatkan produktivitas dan juga mobilitas, sehingga kami akan terus berfokus kepada manusianya, institusi dan infrastruktur. Kami melakukan transformasi ekonomi, menciptakan nilai tambah tinggi," ujarnya. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus