Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Targetkan Pendapatan Negara 2020 Rp 2.221 T, Jokowi Andalkan Ini

Jokowi menyampaikan pidato mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belaja Negara atau APBN Tahun Anggaran 2020

16 Agustus 2019 | 18.19 WIB

Presiden Jokowi mengepalkan tangan ke udara saat berpidato dalam Sidang Bersama DPD dan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019. Jokowi berganti kostum saat akan menyampaikan pidato kedua. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Presiden Jokowi mengepalkan tangan ke udara saat berpidato dalam Sidang Bersama DPD dan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019. Jokowi berganti kostum saat akan menyampaikan pidato kedua. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belaja Negara atau APBN Tahun Anggaran 2020, disertai Nota Keuangan. Jokowi mematok pendapatan negara pada tahun 2020 sebesar Rp 2.221,5 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Mobilisasi pendapatan negara dilakukan, baik dalam bentuk optimalisasi penerimaan perpajakan, maupun reformasi pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP," kata Jokowi di Kompleks Gedung MPR DPR, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di bidang perpajakan, kata dia, pemerintah melanjutkan reformasi perpajakan berupa perbaikan administrasi, peningkatan kepatuhan, serta penguatan basis data dan sistem informasi perpajakan.

Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing dan investasi, menurut Jokowi, pemerintah memberikan insentif perpajakan melalui beberapa instrumen, yaitu perluasan tax holiday, perubahan tax allowance, insentif investment allowance, insentif super deduction untuk pengembangan kegiatan vokasi dan litbang serta industri padat karya.

"Untuk industri padat karya, memperoleh juga fasilitas pembebasan Bea Masuk
dan subsidi pajak," ujarnya.

Adapun dia memperkirakan Belanja Negara pada tahun 2020 Rp 2.528,8 triliun. Menurut dia, belanja negara itu setara dengan 14,5 persen dari PDB. "Belanja Negara tersebut akan digunakan untuk memperbaiki kualitas SDM dan
melanjutkan program perlindungan sosial untuk menjawab tantangan demografi," kata dia.

Selain itu, kata Jokowi, belanja juga ditujukan untuk meningkatkan investasi dan ekspor, melalui peningkatan daya saing dan produktivitas, akselerasi infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung
transformasi ekonomi, serta penguatan kualitas desentralisasi fiskal.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus