Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Wall Street Ambrol Usai Negosiasi Plafon Utang AS Temui Jalan Buntu

Saham-saham di Wall Street ambrol pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB. Apa pemicunya?

24 Mei 2023 | 08.13 WIB

Ekspresi salah satu pialang saham saat bekerja di Bursa Efek New York, 24 Agustus 2015. Bursa saham Wall Street di New York anjlok selama lima hari berturut-turut menyusul turunnya pasar saham di Eropa dan Asia. REUTERS/Brendan McDermid
Perbesar
Ekspresi salah satu pialang saham saat bekerja di Bursa Efek New York, 24 Agustus 2015. Bursa saham Wall Street di New York anjlok selama lima hari berturut-turut menyusul turunnya pasar saham di Eropa dan Asia. REUTERS/Brendan McDermid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Wall Street ambrol pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Indeks Dow Jones Industrial Average, misalnya, jeblok 231,07 poin atau 0,69 persen ke 33.055,51 poin. Sedangkan Indeks S&P 500 anjlok 47,05 poin atau 1,12 persen menjadi 4.145,58 poin. Sementara Indeks Komposit Nasdaq anjlok 160,53 poin atau 1,26 persen ke 12.560,25 poin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor material dan teknologi memimpin penurunan masing-masing sebesar 1,54 persen dan 1,5 persen. Sementara itu, sektor energi naik 1,04 persen.

Anjlonya saham-saham AS terjadi usai Ketua DPR AS Kevin McCarthy mengatakan kepada sesama anggota Partai Republik bahwa negosiasi plafon utang Amerika Serikat masih jauh dan pemotongan belanja pemerintah tetap menjadi hambatan utama antara kedua belah pihak.

Investor kian khawatir kemajuan pembicaraan plafon utang yang dicapai masih minim. Padahal tenggat waktu 1 Juni untuk mencegah bencana gagal bayar AS kian dekat.

Investor terus mengamati dengan cermat kebuntuan batas utang tersebut pada pekan ini. Presiden AS Joe Biden dan McCarthy sebelumnya gagal mencapai kesepakatan untuk menaikkan batas utang dalam pertemuan pada Senin lalu, 22 Mei 2023.

Hal itu digambarkan McCarthy sebagai "produktif", sementara Menteri Keuangan Janet Yellen memperingatkan lagi bahwa Amerika Serikat dapat gagal memenuhi kewajibannya paling cepat 1 Juni 2023.

Selanjutnya: Salah satu analis pasar senior di OANDA, menyebutkan...

Salah satu analis pasar senior di OANDA, Craig Erlam, menyatakan kalangan investor di pasar saham masih merasakan keraguan atas keberhasilan diskusi kenaikan batas utang itu. "Kami masih menunggu untuk melihat resolusi pagu utang, yang pasti akan datang, setelah pembicaraan yang lebih menjanjikan antara Presiden Biden dan Ketua DPR McCarthy," kata Erlam.

Meski begitu, investor juga memperhatikan beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap tangguh. Data-data ekonomi itu jadi sentimen tersendiri meskipun ada kekhawatiran akan plafon utang meningkat.

Sejumlah data itu di antaranya adalah S&P Global yang melaporkan pada Selasa bahwa indeks manajer pembelian komposit flash AS sebesar 54,5 pada Mei atau naik dari 53,4 pada April. Artinya, indeks tembus level tertinggi 13 bulan untuk indeks.

Data lainnya terlihat dari indeks aktivitas bisnis jasa-jasa AS naik menjadi 55,1 pada Mei dari 53,6 pada April, juga mencapai level tertinggi dalam 13 bulan. Sedangkan indeks produksi manufaktur AS melemah menjadi 51,0 pada Mei dari 52,4 pada April, terendah dalam dua bulan, menurut S&P Global.

Soal ini, kepala ekonom bisnis di S&P Global Market Intelligence, Chris Williamson, menyebutkan ekspansi ekonomi telah mengumpulkan momentum lebih lanjut pada Mei. "Tetapi dikotomi yang meningkat terlihat jelas," katanya.

Sementara itu, menurut dia, perusahaan sektor jasa-jasa menikmati lonjakan permintaan usai pandemi. "Terutama untuk perjalanan dan liburan, produsen berjuang dengan gudang yang terlalu penuh dan kurangnya pesanan baru karena pengeluaran dialihkan dari barang ke jasa-jasa," kata Williamson.

ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus