Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

3 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Tinggi Badan Anak

Selain faktor genetik, ternyata olahraga, nutrisi, dan tidur turut memengaruh tinggi badan seseorang.

13 Januari 2022 | 18.01 WIB

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Perbesar
Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar orang berkeinginan memiliki tinggi badan yang ideal. Beragam usaha untuk memeroleh postur tubuh proposional pun dilakukan.  Mulai dari olahraga hingga menjaga pola makan. Tetapi, terdapat beberapa faktor yang turut berkontribusi dalam memengaruhi tinggi badan seseorang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Salah satu faktor utama yang memengaruhi tinggi badan seseorang adalah faktor genetik. Melansir dari healthline.com, faktor genetik setidaknya menyumbang 60-80 persen tinggi badan seseorang. Namun, terdapat hal-hal lain yang menyumbang tinggi badan seseorang. Berikut ini tiga faktor yang memengaruhi tinggi badan anak:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Olahraga

Selain penting untuk kesehatan, olahraga juga membantu meningkatkan tinggi badan. Dikutip dari justlovebasketball.com, olahraga dapat meningkatkan pelepasan High Growth Hormone (HGH) dalam tubuh dan meningkatkan kepadatan tulang terutama selama masa remaja. Salah satu olahraga yang bisa dijadikan rekomendasi adalah bola basket.

2. Nutrisi

Nutrisi berperan penting dalam pertumbuhan tinggi badan, seperti dijelaskan dalam medicalnewstoday.com. Asupan nutrisi dapat diperoleh dari konsumsi buah dan sayuran. Variasi dari kedua makanan ini juga diperlukan sebab untuk memeroleh semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tinggi badan. Protein dan kalsium turut berperan penting dalam kesehatan dan pertumbuhan tulang.

3. Tidur

Tidur menjadi faktor berikutnya yang turut menyumbangkan tinggi badan di masa remaja. Kurang tidur yang dialami selama masa remaja dapat menyebabkan komplikasi. Melansir dari healthline.com, ketika tidur tubuh melepaskan HGH. Apabila tidak memeroleh cukup tidur, dapat menurunkan produksi hormon ini. Tidur ekstra bisa meningkatkan produksi HGH sehingga sangat disarankan untuk memperbanyak tidur siang di masa remaja.

NAOMY A. NUGRAHENI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus