Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Languishing atau mendekam adalah masalah mental yang sedang dialami banyak orang selama pandemi Covid-19. Languishing berarti orang sedang berada di keadaan nol derajat, tidak negatif atau positif, berbeda dengan depresi yang sudah masuk ke negatif. Tak perlu khawatir, terdapat beberapa cara untuk melalui masa languishing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Ini bukan kesedihan tapi kurangnya kegembiraan. Ini adalah perasaan kosong yang netral,” kata psikiater Dion Metzger, dikutip dari Realsimple.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sosiolog dan psikolog Amerika Serikat, Corey Keyes, adalah orang pertama yang menggunakan istilah languishing sebagai cara untuk menggambarkan kesejahteraan mental. Keyes mencatat orang yang mengalami languishing menghadapi risiko depresi berat dan dua kali lebih tinggi daripada yang cukup sehat mental dan hampir enam kali lebih besar daripada yang berkembang.
“Languishing bisa terasa seperti awan kelabu yang telah menyelimuti Anda,” kata psikolog klinis di Sonoma County, California, dan penulis Joy From Fear, Carla Marie Manly.
Sering dikaitkan dengan depresi, Manly menjelaskan languishing sering dilihat sebagai respons sementara terhadap stres yang tak henti-hentinya, pengalaman yang melemahkan, dan frustrasi.
“Kombinasi dari isolasi sosial, kesedihan, dan ketakutan akan pandemi telah membuat keterpurukan kembali menjadi sorotan. Itu adalah berapa banyak orang yang menanggapi ketidakpastian dan naik turun emosional selama 22 bulan terakhir.” jelas Metzger.
Jadi, jika sepertinya orang sering mendengar tentang languishing akhir-akhir ini, khususnya selama dua tahun terakhir, itu bukan imajinasi. Sejalan dengan Metzger, Manly mencatat languishing dapat terjadi ketika penyebab stres yang berkelanjutan menciptakan kelelahan yang mendalam dan kelelahan mental.
“Jauh dari menjadi abnormal atau malas, mereka yang mengalami perilaku languishing selama pandemi sebenarnya menunjukkan respons alami terhadap sifat pandemi yang sangat menegangkan, melelahkan, dan melemahkan,” ungkap Manly.
Jika merasakan gejala-gejala yang telah disebutkan para ahli di atas, tak perlu khawatir karena masa-masa languishing dapat dilalui dengan cara-cara yang disarankan oleh Manly.
Ambil langkah-langkah kecil yang dapat ditindaklanjuti ke depan setiap hari
Buat daftar prioritas utama, kebutuhan paling penting, dan fokuslah untuk menyelesaikan hanya 2-3 di antaranya per hari. Misalnya, berjalan kaki 15 menit setiap hari untuk menjalankan rutinitas olahraga atau sesuatu yang lebih terlibat, seperti menyusun resume baru atau membersihkan rumah satu per satu.
Hadiahi diri sendiri untuk setiap langkah maju yang positif
Ketika sudah menyelesaikan tugas-tugas kecil di daftar yang dibuat, Manly menyarankan untuk memberikan hadiah yang menyenangkan kepada diri sendiri, seperti menonton 30 menit acara favorit sebagai ganti setiap 30 menit bersih-bersih, pekerjaan fokus, atau pencapaian lain. Sistem pemberian hadiah ini mendukung pola pikir positif dan berorientasi pada perkembangan yang sangat penting untuk melepaskan diri dari energi languishing.
Jangkau bantuan yang positif dan meneguhkan
Temukan kelompok pendukung atau penyedia kesehatan mental. Hindari dorongan untuk menyembunyikan kesulitan dan tantangan karena orang butuh dukungan ketika hidup menjadi sulit.
Identifikasi dan gabungkan kegembiraan ke dalam hidup
Selama periode di mana orang merasakan ketiadaan atau kehampaan, Metzger menyarankan untuk secara sadar mengidentifikasi apa yang membuat bahagia dan kemudian berusaha memasukkannya ke dalam hidup secara teratur. Cari kebahagiaan secara sengaja, tuliskan apa yang membuat bahagia dan masukkan ke dalam rutinitas mingguan. Itulah satu-satunya cara untuk menghilangkan languishing dengan menangkalnya dengan emosi positif.
Terhubung dengan orang yang dipercaya dan dicintai
Berinteraksi dengan orang-orang dalam hidup yang memberi kenyamanan atau membuat santai dan nyaman dapat membantu. Terhubung dengan orang lain untuk menikmati titik terang kecil dalam hidup seperti film, secangkir kopi, atau proyek pembuatan kue. Tertawa dan persahabatan bisa menjadi obat penawar yang sangat baik.
Akui dan validasi pengalaman sendiri
Jika menyadari sedang dalam masa languishing, mungkin sudah lama sekali, berbaik hatilah pada diri sendiri dan ingatlah kita semua telah melalui banyak hal. Jika menderita, jangan salahkan diri sendiri atau berharap akan keluar secara ajaib dari languishing. Mengakui perasaan sendiri tidak menandakan telah menyerah, kesadaran sebenarnya adalah langkah awal yang besar untuk membuat langkah-langkah positif ke depan.
"Pandemi telah merusak tubuh, pikiran, dan jiwa. Wajar jika kita merasa sangat sedih setelah semua yang telah terjadi,” ungkap Manly.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA
Baca juga: Kiat Atasi Gugup pada Kencan Pertama