Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan laki-laki yang memakai celana jeans ukuran 33 sudah pasti obesitas, sehingga berpotensi lebih cepat meninggal dunia. Menurut dia, perkataannya itu merupakan pesan terhadap bahaya visceral fat atau lemak yang menumpuk di rongga perut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans masih di atas 32-33. Ukurannya berapa celana jeans? 34-33. Sudah pasti obesitas. Itu menghadap Allah-nya lebih cepat, dibandingkan dengan yang celana jeans-nya 32," kata Budi saat menghadiri peluncuran program tiga layanan kesehatan baru bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung di Rusun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, pada Rabu, 14 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Healthline, visceral fat merupakan jenis lemak yang tersimpan di rongga perut. Lemak perut tersebut dapat terletak dekat dengan beberapa organ vital, yakni hati, perut, dan usus.
Kehadiran lemak secara berlebihan di area sekitar organ vital tubuh dapat berbahaya. Visceral fat dapat menyebabkan permasalahan kesehatan, antara lain diabetes, prediabetes, hingga serangan jantung.
Dikutip dari WebMD, berikut penyebab timbulnya visceral fat:
1. Konsumsi Makanan Berlebihan
Mengonsumsi makanan secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak dari banyaknya kalori yang tertimbun di dalam tubuh, utamanya dalam perut. Untuk itu, pemilik visceral fat harus mengurangi asupan kalori berlebihan dalam tubuh.
Untuk mengurangi satu pon, maka dibutuhkan pengurangan sebesar 500 kalori. Selain itu, hindari mengonsumsi makanan berminyak dan manis yang dapat meningkatkan berat badan dan timbunan lemak tubuh.
2. Kondisi Gen
Gen dapat ikut andil dalam menyebabkan timbulnya visceral fat dalam tubuh yang sulit dihilangkan. Walaupun telah mengurangi porsi makan, gen dapat membuat proses penurunan lemak dalam tubuh berlangsung sulit.
Petunjuk dari adanya pengaruh gen penyebab visceral fat adalah saat terdapat anggota keluarga yang berjuang mengatasi berat badan. Gen dapat mengendalikan cara tubuh untuk membakar kalori dan seberapa cepat merasa kenyang.
3. Kurang Olahraga
Kurang olahraga dapat memicu visceral fat. Kurangnya aktivitas untuk bergerak sehari-hari dapat memperbesar faktor timbulnya tumpukan lemak dalam perut yang berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu, diperlukan aktivitas olahraga yang teratur, setidaknya 150 menit setiap minggu dengan intensitas sedang hingga berat.
4. Kurang Tidur
Kurang tidur dapat menjadi alasan bertambahnya berat badan dan timbulnya visceral fat. Tubuh dapat memproduksi hormon yang menimbulkan rasa kenyang. Namun, kurangnya durasi tidur dapat mengganggu hormon sehingga tubuh menjadi merasa lapar secara terus-menerus. Saat tubuh kurang tidur, maka seseorang dapat makan secara berlebihan dan berat badan dapat bertambah, terutama pada bagian perut.
5. Stres
Stres dapat memicu pelepasan kortisol yang berperan dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan berlemak tinggi. Selain itu, kortisol juga dapat menyimpan lemak di sekitar perut yang dapat menimbulkan visceral fat.
6. Dampak Konsumsi Obat
Mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat menjadi faktor visceral fat yang menambah berat badan. Obat yang dikenal dapat meningkatkan berat badan antara lain obat diabetes, obat antidepresan, steroid, hingga obat epilepsi. Beberapa obat menambahkan lemak langsung ke area perut, termasuk beta-blocker, untuk mengobati tekanan darah tinggi.