Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Anda suka keju? Keju yang bisa meleleh seperti keju mozarella atau cheddar memang populer beberapa tahun belakangan ini. Beberapa orang berpikir bahwa keju meleleh ini mengandung sodium, lemak, dan tentu saja kalori. Walau begitu, sebenarnya keju mengandung banyak nutrisi berupa protein, kalsium, bahkan mencegah penyakit seperti osteoporosis dan jantung.
Tak hanya lezat diolah menjadi olahan makanan lezat, nutrisi di dalamnya pun bermanfaat bagi tubuh.Lalu, apa saja jenis keju yang menyehatkan?
- Mozarella
Keju mozarella termasuk keju yang bisa meleleh dan paling populer diolah menjadi berbagai masakan. Warnanya putih dengan tekstur lembut dan berasal dari Italia. Mozarella mengandung kalori dan sodium lebih rendah. Di dalam keju mozarella juga terdapat bakteri yang bersifat probiotik yaitu Lactobacillus casei dan Lactobacillus fermentum. Berdasarkan penelitian, jenis bakteri probiotik itu baik untuk sistem pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, bahkan menangkal inflamasi. - Blue cheese
Terbuat dari susu sapi, kambing, atau domba, blue cheese diolah dengan biakan jamur Penicillium. Warna keju ini adalah putih dengan bintik berwarna abu atau biru. Proses pembuatannya membuat blue cheese memiliki aroma dan rasa yang menyengat. Jika dibandingkan dengan jenis keju lain, blue cheese termasuk yang mengandung kalsium paling banyak. Dalam 28 gram blue cheese saja, sudah memenuhi 33 persen angka kecukupan gizi harian untuk kalsium. Mengonsumsi blue cheese dapat mengurangi risiko masalah pada tulang. - Feta
Keju feta dari Yunani bertekstur lembut dengan rasa yang asin. Keju ini sering digunakan dalam campuran salad. Saat membuatnya, keju feta harus direndam cukup lama sehingga kandungan sodiumnya pun tinggi yaitu 370 miligram. namun, kadar kalori dalam 28 gram keju feta hanya sekitar 80 saja. Keju feta mengandung conjugated lionelic acid atau CLA yang dapat mengurangi lemak tubuh dan menyeimbangkan komposisi tubuh. Namun, penelitian terkait hal ini masih terus dikembangkan. Keju feta biasanya dikonsumsi dengan salad atau olahan telur. - Parmesan
Keju parmesan memiliki tekstur keras dengan rasa perpaduan antara gurih dan kacang. Keju ini terbuat dari susu sapi yang belum dipasteurisasi dan didiamkan selama 12 bulan untuk membunuh bakteri berbahaya. Dalam 28 gram keju parmesan, terdapat kandungan mineral fosfor yang cukup tinggi, memenuhi 30 persen AKG. Keju parmesan sangat tinggi kalsium dan fosfor sehingga baik untuk kesehatan tulang. Dalam penelitian yang melibatkan 5 ribu orang dewasa dari Korea, konsumsi kedua jenis mineral ini membuat massa tulang mereka lebih baik, termasuk di tulang paha. - Cheddar
Termasuk jenis keju yang bisa meleleh, cheddar terbuat dari susu sapi yang didiamkan selama beberapa bulan. Bergantung pada jenisnya, keju cheddar bisa berasa lembut hingga cukup tajam. Tak hanya kaya protein dan kalsium, keju cheddar juga merupakan sumber vitamin K yang dapat menjaga kesehatan jantung dan tulang. Tak hanya itu, keju cheddar juga mencegah penumpukan kalsium di dinding pembuluh darah. Menariknya lagi, dalam sebuah studi yang melibatkan 16 ribu perempuan dewasa, menyebutkan bahwa keju cheddar terbukti rendah risiko mengalami penyakit jantung hingga 8 tahun kemudian. - Cottage
Keju cottage juga memiliki tekstur lembut dengan warna putih. Dibandingkan dengan jenis keju lainnya, keju cottage mengandung banyak protein yaitu sekitar 12 gram pada tiap 110 gram sajian keju cottage tinggi lemak.Meski demikian, kandungan kalorinya rendah sehingga bisa jadi pilihan bagi yang sedang menjaga berat badan. Mengonsumsi keju tinggi protein seperti cottage cheese membuat seseorang kenyang lebih lama.
SEHATQ
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini