Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Bolehkah Pria Berhubungan Seksual saat Disfungsi Ereksi?

Disfungsi ereksi adalah masalah kedua terbanyak yang dialami para lelaki setelah ejakulasi dini. Apakah orang yang disfungsi ereksi boleh berhubungan?

31 Agustus 2018 | 18.00 WIB

Ilustrasi pasangan gagal bercinta. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pasangan gagal bercinta. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Disfungsi Ereksi adalah ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis untuk melakukan senggama yang memuaskan. Penyakit yang dialami para pria ini adalah gangguan seksual yang paling banyak dikeluhkan masyarakat setelah ejakulasi dini. Rata-rata pria 40-80 tahun yang banyak mengeluh tentang Disfungsi Ereksi di seluruh dunia.

Baca: Alami Masalah Penis seperti Disfungsi Ereksi, Kenali Faktornya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penelitian The Global Study of Sexual Attitudes and Behaviors (GSSAB) di 29 negara termasuk Indonesia, jumlah penderita disfungsi ereksi terbesar ada di Asia Tenggara (28,1 persen), diikuti oleh Asia Timur (27,1 persen) dan Eropa Utara (13,3 persen).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada beberapa orang yang khawatir apakah orang yang mengalami disfungsi ereksi bisa melakukan hubungan seksual. Dokter Spesialis Andrologi dari RSUP Fatmawati Nugroho Setiawan mengatakan para pria yang penisnya loyo karena mengalami disfungsi ereksi, boleh saja melakukan hubungan seksual dengan pasangan. "Tetap bisa berhubungan seksual dengan pasangan. Hanya saja, tidak memuaskan," kata Nugroho pada acara Sadari Penyebab dan Faktor Risiko Disfungsi Ereksi di Menteng Jakarta pada 28 Agustus 2018.

Nugroho mengatakan ereksi sempurna ada di tingkat keempat. Sementara tingkat pertama sampai ketiga tergolong disfungi ereksi. "Ereksi yang sempurna itu, penis akan sekeras meja," kata Nugroho.

Ia menambahkan ereksi di tingkat ketiga ketegangan penis tidak penuh namun tetap dapat melakukan penetrasi. Karena penis tidak menegang sempurna, hubungan seks menjadi tidak maksimal karena pria mengalami ejakulasi dini. Padahal perempuan butuh waktu lebih panjang untuk orgasme hingga ejakulasi. " Perempuan membutuhkan waktu lama untuk merasa maksimal dalam hubungan seksual. Kalau perempuann belum sampai maksimal ia tidak akan menikmati hubungan seksual itu dengan baik," kata Nugroho.

Nugroho mengingatkan bahwa dalam berhubungan seksual seharusnya kedua belah pihak merasakan kenikmatan bersama. Pengalaman seksual sendiri harus menajdi pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. "Bila pengalaman seksual yang tidak klimaks, dikhawatirkan akan muncul kekecewaan pada pasangan. Takutnya, pasangan tidak ingin melakukan hubungan seks lagi," katanya.

Baca: Dampak Diabetes Bisa Disfungsi Ereksi, Tilik Solusi Pakar

Nugroho menyarankan agar pria segera menangani masalah disfungsi ereksi yang dirasakannya demi kehidupan rumah tangga yang harmonis. Caranya dengan menjalani gaya hidup sehat. Mulai dari menjaga pola makan dan asupan makanan hingga berolahraga. "Seorang pria dengan disfungsi ereksi disarankan untuk berhenti merokok, mengurangi atau berhenti minum alkohol, berhenti mengonsumsi obat-obatan terlarang, dan meningkatkan aktivitas fisik," kata Nugroho

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus