Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Departemen Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar (DDKD) Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia, Dewi Gayatri, mengatakan hipertensi dan diabetes melitus (DM) menduduki peringkat lima besar penyakit tidak menular di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Masyarakat perlu mengetahui hipertensi dan DM bisa dideteksi sejak awal. Jadi, tidak sampai menimbulkan komplikasi yang menyebabkan penanganan jadi lebih sulit atau bahkan terlambat," kata Dewi, Minggu, 21 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurutnya, tingginya angka kematian akibat penyakit tidak menular di Indonesia menjadi salah satu sorotan sehingga perlu berbagai upaya pencegahan dan penanganan dari seluruh pihak yang berkepentingan. Sementara dosen DKKD FIK UI, Tuti Afriani, menyebutkan jika tidak dikontrol, tekanan darah yang dibiarkan terus tinggi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung, gagal ginjal, hingga stroke. Namun demikian, ada cara mudah untuk mengontrolnya tapi perlu motivasi tinggi untuk dapat konsisten mempraktekkannya.
"Untuk mengendalikan tekanan darah dan gula darah dapat dilakukan dengan mengatur pola makan, aktif secara fisik dengan olahraga teratur, tidur cukup, dan kendalikan stres," jelasnya.
Edukasi pada masyarakat
Apabila sudah terlanjur parah perlu penanganan kesehatan yang lebih lanjut. Untuk itu, UI memberikan edukasi serta mengajak warga Kampung Ilmu di Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta, melakukan senam kaki diabetes untuk mencegah penyakit tidak menular (PTM).
Edukasi pencegahan PTM tersebut merupakan bagian dari pengabdian masyarakat UI, hasil kerja sama Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Kedokteran Gigi. Selain pemberian edukasi, UI juga memberikan sejumlah pelayanan kesehatan, antara lain pemeriksaan gigi, pengobatan umum, dan khitanan.