Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin C dikenal sebagai vitamin kekebalan karena berperan ketika tubuh sakit. Vitamin C atau asam askorbat membantu tubuh menyerap zat besi sehingga penting dan dibutuhkan tubuh. Tetapi, jangan mengonsumsinya terlalu banyak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kekurangan vitamin C berdampak negatif pada kesehatan. Tetapi mengonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan muntah dan insomnia. Ada tujuh tanda utama yang harus diwaspadai, menurut Mayo Clinic, termasuk sakit kepala, insomnia, mulas, diare, mual, muntah, dan kram perut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
National Health Service Inggris menambahkan perut kembung bisa menjadi tanda terlalu banyak minum. Gejala ini umumnya akan hilang begitu berhenti mengonsumsi suplemen vitamin C. Bagi kebanyakan orang, jeruk atau secangkir stroberi, atau brokoli menyediakan cukup vitamin C. Orang dewasa berusia 19-64 tahun membutuhkan 40 mg vitamin C sehari.
Tubuh tidak memproduksi atau menyimpan vitamin C. Itulah mengapa penting untuk mengonsumsi suplemen atau makanan mengandung vitamin C. Manfaat vitamin C juga beragam, seperti membantu melindungi sel dan menjaganya tetap sehat, membantu tubuh menyembuhkan luka.
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit kudis. Studi juga menunjukkan mengonsumsi lebih banyak vitamin C dapat meningkatkan kadar antioksidan darah hingga 30 persen. Ini membantu pertahanan alami tubuh melawan peradangan. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang dapat meningkatkan kadar antioksidan darah dan dapat membantu mengobati kekurangan zat besi.