Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perawatan estetika gigi semakin diminati masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat kota besar. Salah satu perawatan estetika gigi yang cukup terkenal adalah veneer gigi. Veneer gigi adalah prosedur kecantikan dari kedokteran gigi untuk membantu meningkatkan warna, bentuk, dan posisi gigi serta memperbaiki gigi yang gompal. Veneer gigi terbuat dari lapisan tipis porselen yang dipasang untuk menutupi permukaan depan gigi. Baca: Generasi Milenial Penting Melek Keuangan, Simak Tips Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli gigi Mirza Aryanto mengatakan kekeliruan paling banyak para dokter gigi saat memberikan pelayanan veneer gigi adalah dalam hal warna. "Saat booming veneer gigi ini, keluhan utamanya adalah masalah warna gigi. Gigi yang diveneer warnanya mirip porselen, putih sekali," kata di Hotel Mulia pada Sabtu 12 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain dokter yang memberikan warna veneer gigi yang sangat putih, ia menduga para pasien juga lebih menginginkan gigi mirip selebriti yang juga sangat putih. "Padahal seharusnya pemberian warna veneer disesuaikan dengan kulit dan mata pasien," katanya.
Gigi masyarakat Indonesia, tidak mungkin sangat putih. Dengan kulit sawo matang dan mata kebanyakan berwarna cokelat, gigi masyarakat Indonesia biasanya agak kekuningan. Ada pula warna kebiruan di tengah gigi. "Setiap manusia itu ada karakteristik masing-masing," katanya. Baca: Agar Resolusi Hubungan Cinta Anda Tercapai, Tilik 6 Tips Ini
Pada acara simposium Internasional 'Discover the Scince, Improve the Sill, and Enjoy the Fun'oleh 3M Dental Expo 2018, Mirza berbicara tentang teknik membuat veneer gigi agar tampak lebih natural. Menurut Mirza, untuk menentukan warna yang tepat para pelayanan veneer gigi, biasanya ada konsultasi antara pasien dan dokter. "Karena veneer ini digunakan seumur hidup, maka pasien bisa mengikuti tahapan percobaan. Bila sudah merasa cocok dengan warnanya, maka bisa digunakan selamanya," kata Mirza.
3M Dental Expo diselenggarakan untuk kedua kalinya. Expo tahun ini akan berfokus pada penerapan teknologi sebagai soulsi untuk perawatan gigi yang lebih efektif dan efisien dengan hasil klinis yang dapat diprediksi. Country Business Leader 3M Indonesia Men Jung Tjoe mengatakan acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada dokter gigi tentang perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran gigi yang dapat diaplikasikan dalam praktik sehari-hari. "Untuk mendapatkan hasil yang lebih efisien dan efektif," katanya.
Ketua Persatuan Dokter Gigi Cabang Jakarta Pusat Ahmad Syaukani mengatakan masalah estetika di Indonesia semakin berkembang saat ini. Walau begitu masalah estetika gigi juga masih sebagian kecil saja yang dikonsultasikan masyarakat. "Masih banyak masalah karies atau gigi berlubang yang dialami masyarakat," katanya. Baca: Napas Pasangan Bau? Tegur dengan Cara Manis Ini
Kani, sapaan Syaukani, mengatakan pada 2030, Indonesia menargetkan bebas gigi karier. "Untuk itu, edukasi untuk promotif dan preventif penting dilakukan," katanya.