Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Halusinasi merupakan suatu kondisi di mana seseorang melihat, mendengar, mencium, merasakan atau merasakan hal-hal yang tidak ada di luar pikirannya. Melansir dari Nhs.uk.com, halusinasi umumnya terjadi pada orang dengan skizofrenia, dan biasanya dialami sebagai mendengar suara-suara. Halusinasi bisa menakutkan, tetapi biasanya ada penyebab yang dapat diidentifikasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Halusinasi dapat disebabkan oleh penyakit mental, efek samping obat-obatan, atau penyakit fisik seperti epilepsi atau gangguan penggunaan alkohol. Melansir dari Health Line, inilah penyebab terjadinya halusinasi:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Penyakit mental
Penyakit mental adalah salah satu penyebab paling umum dari halusinasi. Skizofrenia, demensia, dan delirium adalah beberapa contohnya.
2. Konsumsi alkohol atau obat terlarang
Kedua hal tersebut memungkinkan terjadinya penyebab lain yang cukup umum dari halusinasi. Beberapa orang melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada setelah minum terlalu banyak alkohol atau mengonsumsi obat-obatan seperti kokain. Obat halusinogen seperti LSD dan PCP juga bisa menyebabkan halusinasi.
3. Kurang tidur
Kurang tidur juga bisa menyebabkan halusinasi. Anda mungkin lebih rentan terhadap halusinasi jika Anda tidak tidur dalam beberapa hari atau tidak cukup tidur dalam jangka waktu yang lama.
Mungkin juga untuk mengalami halusinasi tepat sebelum tertidur, yang dikenal dengan istilah halusinasi hypnagogic, atau tepat sebelum bangun dari tidur, yang dikenal sebagai halusinasi hypnopompic.
4. Obat-obatan
Obat-obatan tertentu yang dikonsumsi untuk kondisi kesehatan mental dan fisik juga dapat menyebabkan halusinasi. Penyakit Parkinson, depresi, psikosis, dan obat epilepsi terkadang dapat memicu gejala halusinasi.
Kondisi lain juga dapat menyebabkan halusinasi, seperti:
- demam tinggi, terutama pada anak-anak dan orang tua
migrain - isolasi sosial, terutama pada orang dewasa yang lebih tua
kejang - masalah tuli, kebutaan, atau penglihatan
- epilepsi (dalam beberapa kasus, serangan epilepsi dapat menyebabkan Anda melihat bentuk berkedip atau titik terang)
- penyakit terminal, seperti HIV stadium 3 (AIDS), kanker otak, atau gagal ginjal dan hati
Mengutip dari Digilib.unisayogya.ac.id, dampak yang dapat ditimbulkan oleh pasien yang mengalami halusinasi adalah kehilangan kontrol dirinya. Dalam kondisi ini pasien bisa melakukan bunuh diri (suicide), membunuh orang lain (homicide), dan bahkan merusak lingkungan disekitarnya.
VALMAI ALZENA KARLA