Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Apa hubungannya hujan di malam hari dengan tidur lelap? Sleep physician Dr. Andreas Prasadja, RPSGT dari Snoring and Sleep Disorder Clinic Jakarta menjelaskan, pulasnya tidur saat hujan turun terkait erat dengan kenyamanan. Ingat bahwa tidur yang sehat dan nyaman dilakukan dalam kondisi ruangan gelap dan sejuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hujan dari malam hingga subuh membuat suhu udara menjadi sejuk. Yang tak kalah penting, suara air. Secara ilmiah, untuk tidur nyaman manusia membutuhkan white noise alami.
Baca juga:
Cupi Cupita Relawan Anti Narkoba? Kenapa Pecandu Kumat Lagi?
Sibuk di Siang Hari? Olahraga Malam Saja, Ini 4 Kelebihannya
5 Makanan Ini Ampuh Bikin Langsing
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Suara air salah satu white noise alami. Suara air meliputi ombak, hujan, aliran sungai, dan lain-lain. Ketika tidur pulas berkawan suara hujan, apa sebenarnya yang terjadi di tubuh kita? Tubuh melintasi tahap-tahap tidur yakni tidur ringan (5-10 persen dari total durasi tidur), tidur sedang (sekitar 50 persen), tidur dalam (sekitar 20 persen), dan tidur mimpi (20 hingga 25 persen),” terang Andreas kepada Bintang di Pondok Indah, Jakarta, pekan lalu.Ilustrasi pria tidur. shutterstock.com
Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan bahwa asumsi yang menyebut mimpi indikator tidur yang kurang berkualitas adalah keliru.
Saat Anda tidur pulas, pasti bermimpi empat hingga enam kali. Tergantung mimpinya berkesan atau tidak. Kalau mimpinya berisi aktivitas sehari-hari, Anda tidak akan terkesan dan mengingatnya saat terjaga.
“Saat mimpinya dramatis misalnya ehem, bertemu mantan, Anda akan mengingat lalu bisa jadi menceritakannya kepada sahabat. Kunci tidur berkualitas terletak pada suhu ruang dan suara di sekitar.Jadi jangan Anda berpikir kamar yang bebas suara itu tempat terbaik untuk tidur,” Andreas menukas.
Ia lantas mengutip penelitian yang dilakukan agensi intelejen Mossad, Israel. Penelitian itu membuka fakta, orang yang dimasukkan ke ruang kedap suara justru mengalami stres.
Kondisi kedap suara justru membuat orang yang ingin tidur tegang. Ia was-was dan mudah kaget saat tiba-tiba mendengar suara