Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Konten kreator Shani Amelia membagikan perjalanan panjangnya menurunkan berat badan selama enam bulan terakhir. Pada Selasa, 1 Oktober 2024, melalui unggahan di Instagram, ia berbagi kepada para pengikutnya tentang program diet yang ia jalani. Unggahan ini menjawab pertanyaan banyak penggemar yang penasaran dengan perubahan fisik Shani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Yes, I’ve started my diet since around 6 months ago, (Ya, aku telah memulai diet sejak 6 bulan lalu),” tulis pemilik usaha F&B Rameshan itu.
Perjuangan Gagal Diet Shania Amelia Berulang Kali
Meski baru memulai program diet enam bulan lalu, niat Shani untuk menurunkan berat badan sebenarnya sudah tumbuh sejak dua tahun terakhir. Namun, usaha itu tak selalu berakhir baik. “Pertengahan tahun 2022 gue sempat ke dokter gizi buat konsultasi, tapi belum sampai sebulan udah gugur juga alias gagal total,” tulisnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Komitmen menjalani diet yang ketat ternyata bukan hal yang mudah bagi Shani. la bercerita tentang sulitnya mempertahankan motivasi, hingga membuatnya meneteskan air mata.
Dukungan dari Adik
Salah satu faktor yang membuat Shani akhirnya kembali mencoba diet di awal 2024 adalah motivasi dari adiknya, Mei. Shani mengaku bahwa sebuah percakapan dengan Mei sangat membekas di hatinya dan mempengaruhi keputusannya untuk kembali berkomitmen.
“Akhirnya di akhir April 2024 gue berusaha buat ngumpulin niat dan tekad sebanyak-banyaknya buat mulai diet ini,” tulis Shani. Tapi ia tak merinci perihal konteks percakapannya dengan sang adik.
Ia pun memulai kembali program dietnya dengan keraguan, namun hasil yang didapatkan kali ini ternyata berbeda dari upaya sebelumnya. “Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain.. He made me do it,” tulisnya.
Shani Amelia sebelum diet. Foto: Instagram.
Perjalanan Diet yang Ketat
Shani bercerita, ia memulai dengan metode puasa 15:9, yakni ia berpuasa selama 15 jam dan makan selama 9 jam. Meski menjalani pola makan ini dengan disiplin, selama bulan pertama berat badannya tidak banyak berubah. "Hasilnya setelah sebulan berat gue enggak naik enggak turun, yaudah segitu aja," ungkapnya. Pada akhir Mei, ia memutuskan untuk memperketat program dietnya dengan intermittent fasting 20:4, yang memaksanya hanya makan sekali sehari.
Kemudian pada pertengahan Juni, Shani mulai olahraga, diawali senam dan sepekan kemudian mulai treadmill. “Dalam sebulan full gue ngelakuin ini dan berat gue turun 8 kg,” tulis Shani. Keberhasilannya ini membuatnya memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter gizi, Feni Nugraha, untuk memastikan bahwa dietnya berjalan dengan benar.
Panduan Gizi yang Tepat
Setelah berkonsultasi dengan dokter Feni, Shani semakin memahami pentingnya keseimbangan gizi saat diet. Pada Juli 2024, Shani memulai rutinitas diet yang lebih terstruktur sesuai dengan arahan dokter.
Dalam rutinitasnya, Shani memulai hari dengan minum air putih dalam jumlah banyak, disertai dengan sesi treadmill yang dilakukan setiap pagi selama 50 menit hingga 1 jam 30 menit. “Jadi per bulan Juli sampe sekarang gue ngejalanin diet kaya gini, bangun tidur minum air sebanyak-banyaknya, kadang gue minum sampe seliter,” tulis Shani.
Kini, ia menjalani program diet yang lebih teratur dengan kombinasi olahraga rutin dan pola makan yang terkontrol. Seperti konsumsi putih telur, beras porang, tahu, dan buah-buahan berserat, serta menghindari makanan tinggi kalori. Shani berharap dapat terus mempertahankan gaya hidup sehat tersebut.
Pilihan Editor: Tips Diet Sehat untuk Capai Berat Badan Ideal