Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Sindrom metabolik merupakan sekelompok kondisi yang terjadi bersamaan, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Kondisi tersebut meliputi peningkatan tekanan darah, gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang tidak normal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip Mayo Clinic, hanya memiliki hanya satu dari kondisi tadi tidak berarti memiliki sindrom metabolik. Tapi itu berarti risiko terkena penyakit serius lebih besar. Jika mengalami lebih banyak kondisi ini, risiko komplikasi seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, meningkat lebih tinggi lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca : Turunkan Risiko Sindrom Metabolik dengan Pola Makan dan Olahraga
Sindrom metabolik merupakan kondisi yang umum, kurang lebih sepertiga dari orang dewasa Amerika Serikat pernah mengidapnya. Ini berkaitan erat dengan kelebihan berat badan atau obesitas dan tidak aktif.
Sindrom metabolik berhubungan dengan kondisi yang disebut resistensi insulin. Biasanya, sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas yang membantu gula memasuki sel untuk digunakan sebagai bahan bakar.
Diagnosis Sindrom Metabolik
Pada orang dengan resistensi insulin, sel tidak merespons insulin secara normal dan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dengan mudah. Akibatnya, kadar gula darah naik bahkan saat tubuh mengeluarkan lebih banyak insulin untuk mencoba menurunkan gula darah.
Mengutip National Health Service, sindrom metabolik dapat didiagnosis jika memiliki 3 atau lebih hal berikut:
- kelebihan berat badan atau memiliki terlalu banyak lemak di sekitar pinggang
- kadar trigliserida tinggi (lemak dalam darah) dan kadar koleterol HDL rendah dalam darah yang dapat menyebabkan aterosklerosis, yakni kondisi arteri tersumbat oleh zat lemak seperti kolesterol
- tekanan darah tinggi yang secara konsisten berada pada tingkat kadar 140/90mmHg atau lebih tinggi
- resistensi insulin
Mencegah atau mengatasi sindrom metabolik dapat dilakukan dengan melakukan perubahan gaya hidup yang meliputi:
- Mengurangi berat badan berlebih
- berolahraga secara teratur
- Makan makanan yang sehat dan seimbang untuk menjaga tekanan darah, kolesterol dan kadar gula darah tetap terkendali
- berhenti merokok
- mengurangi alkohol
Jika perlu, dokter dapat meresepkan obat untuk membantu mengontrol tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Kari Dinilai Efektif Mengurangi Risiko Sindrom Metabolik pada Wanita Menopause
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.