Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.

27 Maret 2024 | 20.52 WIB

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Perbesar
Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Suhardjono, Sp.PD menganjurkan penderita penyakit ginjal kronis berhati-hati memilih jenis olahraga. Ia menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Sebaiknya bagi yang mempunyai penyakit kronis dapat dikonsultasikan dulu dengan dokter olahraga apa yang terbaik," katanya dalam diskusi tentang deteksi dini penyakit ginjal dan cara menjaga ginjal tetap sehat, Rabu, 27 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan umumnya olahraga yang disarankan bagi pasien penyakit ginjal kronis yakni latihan untuk merangsang denyut jantung dan pernapasan seperti jalan kaki, joging, bersepeda, senam, berenang, serta latihan ketahanan. Menurut Suhardjono, latihan untuk merangsang denyut jantung dan pernapasan atau kardio cukup dilakukan 30 menit, lima kali dalam sepekan.

"Jangan langsung memaksakan untuk olahraga hingga 30 menit tetapi lakukan perlahan saja. Selang-seling diatur kecepatannya antara santai hingga cepat," sarannya.

Sementara latihan ketahanan dapat dilakukan dengan menggunakan beban seperti barbel atau botol berisi pasir. "Kemudian latihan beban, angkat barbel. Yang murah mungkin pakai botol bekas, botol air mineral, diisi pasir sehingga menjadi berat boleh juga," ujarnya.

11 tanda umum
Penyakit ginjal kronis ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Suhardjono menyebut 11 tanda umum yang mengindikasikan terjadinya gangguan fungsi ginjal, termasuk tekanan darah tinggi serta perubahan frekuensi buang air kecil dalam satu hari.

Tanda-tanda lain meliputi adanya darah dalam urine, tubuh lemah serta sulit tidur, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, susah konsentrasi, gatal-gatal, sesak napas, mual dan muntah, serta pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki maupun pada kelopak mata waktu pagi. 

Suhardjono mengatakan penyakit ginjal dapat dicegah dan sebagian besar bisa diobati apabila ditemukan lebih awal. Karena itu, dia menyarankan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi dini gangguan ginjal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus