Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Makan banyak buah dianjurkan karena kaya serat dan berperan besar dalam menjaga pencernaan yang sehat, mengatur gula darah, dan bahkan dapat menurunkan peradangan. Tetapi, mereka yang hidup dengan penyakit gastrointestinal seperti Crohn atau Ulcerative Colitis mungkin harus membatasi asupan serat dan serat umumnya tidak dianjurkan bagi siapa pun yang mengalami ketidaknyamanan perut karena tidak mudah dicerna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ada dua jenis serat, larut dan tidak larut. Serat larut tidak dapat dicerna oleh usus sehingga mengikat kolesterol dan mengeluarkannya dari tubuh. Sedangkan serat tidak larut membantu menambahkan air ke dalam kotoran sehingga membuat lebih mudah buang air besar karena teksturnya yang lebih lembut mengurangi tekanan pada usus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anda bisa menemukan serat pada berbagai buah dan sayuran, seperti pir dan apel yang dimakan bersama kulitnya, brokoli, kubis brussel, dan banyak lagi. Biji-bijian dan kacang-kacangan juga kaya serat, termasuk lentil, buncis, kacang merah, quinoa, dan gandum.
Ingin menikmati serat dengan cara yang lezat? Cokelat hitam dan berondong jagung bisa jadi pilihan lain untuk meningkatkan asupan serat. Pasalnya, tidak semua buah kaya serat dan ini mungkin dapat menjadi pilihan bagi yang mengalami masalah pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar hingga divertikulitis.
Buah berserat rendah biasanya memiliki kandungan air yang lebih tinggi, seperti semangka. Selain semangka, 12 buah ini juga mengandung serat paling sedikit per porsinya, melansir Well + Good.
-Aprikot (0,7 gram)
-Plum (0,9 gr)
-Blewah (0,9 gr)
-Semangka (1,1 gr)
-Melon (1,1 gr)
-Nenas (1,2 gr)
-Nektarin (2,2 gr)
-Pepaya (2,5 gr)
-Pisang (2,6 gr)
-Stroberi (2,9 gr)
-Buah ara mentah (2,9 gr)
-Persik (3 gr)