Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Paparan Cahaya Hingga Rasa Lapar Pengaruhi Gangguan Tidur Anak

Gangguan tidur bisa dialami oleh siapa saja termasuk anak balita dan remaja, penyebabnya pun beragam. Simak penjelasan dokter.

31 Juli 2020 | 19.26 WIB

Ilustrasi empeng / anak tidur. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi empeng / anak tidur. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan tidur bisa dialami oleh siapa saja termasuk anak balita dan remaja, penyebabnya pun beragam ada dari faktor internal dan eksternal. Dokter spesialis anak dari ZAP Premier, Eugenia Permatami Hermansyah mengatakan gangguan tidur pada anak dapat mengganggu pertumbuhan anak termasuk perkembangan otaknya. Oleh karenanya sangat penting untuk mengetahui penyebab dari gangguan tidur tersebut. "Tidur itu adalah hal yang sangat esensial bagi setiap individu. Waktu tidur sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan balita," ujar Eugenia dalam bincang-bincang daring, Kamis 30 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Setidaknya ada dua faktor utama penyebab gangguan tidur pada balita yakni internal dan eksternal. Gangguan tidur internal di antaranya, karakteristik anak, perilaku atau mood, kondisi medis dan riwayat perinatal seperti anak lahir dengan masalah pernapasan atau bayi prematur. "Kalau anak dalam keadaan kurang fit, akan mempengaruhi kualitas tidur anak sehingga malam akan sering bangun dan siang mengantuk berlebihan. Bisa juga adanya riwayat gangguan pernapasan dan bayi yang prematur akan lebih berisiko mengalami gangguan tidur karena dia kan kelahiran awal sehingga organ-organnya belum sempurna," kata Eugenia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk faktor eksternal, penyebabnya pun beragam mulai dari penggunaan media elektronik sebelum tidur, pola asuh orangtua, tingkat pendidikan ibu serta pemberian ASI. "Penggunaan media elektronik sebelum tidur itu cukup menghambat produksi dari hormon tidur, paparan cahayanya itu menghambat rasa ngantuk anak. Disarankan satu jam sebelum tidur anak sudah tidak lagi menggunakan elektronik," kata Eugenia.

"Kalau untuk bayi di bawah satu bulan atau yang baru lahir, penyebab gangguan tidur tentunya karena dia belum bisa mengatur sel-sel sarafnya sehingga lebih dominan penyebab gangguan tidurnya karena dia lapar daripada paparan cahaya," ujar Eugenia melanjutkan.

Eugenia juga mengatakan bahwa kebutuhan tidur anak berbeda-beda sesuai dengan perkembangan usianya. Masalah yang paling banyak ditemukan adalah terbangun di malam hari pada bayi di bawah satu tahun. "Tahun pertama gangguan tidur yang paling banyak adalah bangun pada malam hari akibat dari kematangan dari sel-sel otak yang mengatur siklus bangunnya belum terbentuk sempurna," kata Eugenia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus