Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Protein merupakan salah satu nutrisi yang penting dalam menyehatkan tubuh. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak peduli dengan hal ini. Khususnya di negara berkembang, kebutuhan asupan gizi banyak didominasi dengan karbohidrat saja. Padahal kekurangan protein bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Nah, daripada mengalami masalah kesehatan lantaran kekurangan protein, penting bagi Anda untuk segera mengubah pola makan. Terlebih jika sudah mendapatkan tanda-tanda dari perubahan tubuh ini.
1. Pembengkakan
Salah satu tanda bahwa Anda tidak mendapatkan cukup protein adalah pembengkakan atau edema. Umumnya, ini akan dialami di bagian perut, kaki, dan tangan. Kondisi ini disebabkan oleh protein yang bersirkulasi di dalam darah atau yang lebih dikenal dengan sebutan albumin. Albumin bekerja untuk menjaga agar cairan tidak menumpuk pada jaringan tubuh. Apabila volume protein berkurang, pembengkakan pun bisa terjadi.
2. Perubahan mood
Otak Anda menggunakan bahan kimia yang disebut neurotransmitter untuk menyampaikan informasi antar sel. Banyak neurotransmiter ini terbuat dari asam amino, yang umumnya diciptakan oleh protein. Jadi saat kekurangan protein, bisa jadi tubuh Anda tidak dapat mencukupi jumlah neurotransmitter itu, dan itu akan mengubah cara kerja otak Anda. Dengan kadar dopamin dan serotonin yang rendah, misalnya, Anda mungkin merasa depresi atau terlalu agresif.
3. Masalah rambut, kulit, dan kuku
Rambut, kulit, dan kuku sebagian besar tersusun dari protein, yakni elastin, kolagen dan keratin. Ketika tubuh Anda tidak dapat menciptakannya lantaran kekurangan protein, Anda pun bisa memiliki rambut yang rapuh atau menipis, kulit kering dan terkelupas, serta kerusakan pada kuku Anda. Jika tak ingin semuanya terjadi, segera perbaiki asupan protein.
4. Lemah dan pusing
Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dengan satu minggu tidak makan cukup protein saja, dipercaya dapat mempengaruhi otot yang bertanggung jawab atas postur dan gerakan Anda, terutama jika berusia 55 tahun ke atas.
Dalam hal ini, Anda akan kehilangan massa otot sehingga harus merampas energi cadangan. Tak heran, ini akan membuat Anda kesulitan menjaga keseimbangan serta memperlambat metabolisme. Selain itu, ia juga dapat menyebabkan anemia, khususnya ketika sel-sel Anda tidak mendapatkan oksigen yang cukup, sehingga membuat Anda cepat lelah dan pusing.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | WEBMD | MEDICALNEWSTODAY
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini