Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berurusan dengan pasangan yang akan berpisah dan bercerai adalah "makanan" sehari-hari para pengacara perceraian. Mereka memang bukan terapis hubungan tapi mereka terlibat secara pribadi denga perkawinan, mengamati apa yang berjalan baik dan yang membuat gagal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut pendapat para pengacara perceraian mengenai kualitas pasangan yang dibutuhkan agar hubungan dan pernikahan langgeng, dilansir dari HuffPost.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jujur dan berintegritas
"Kejujuran adalah dasar dari kepercayaan, yang merupakan fondasi hubungan yang baik. Kejujuran adalah kunci kedekatan sejati, kesetiaan, dan komitmen," ujar Lauren Lake.
Perlakuan setara
"Saya melihat begitu banyak orang yang tidak diperlakukan dengan benar dalam pernikahan dan tak ada keseimbangan dalam hubungan," ucap Carla S. Donelly.
Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Bahagia di dekat pasangan
"Buat saya, yang penting bagaimana perasaan saya karena mereka. Apakah saya bahagia bertemu dan bersama mereka? Orang-orang yang menyewa saya terkait perceraian jarang merasakan hal ini karena pasangan. Yang ada, mereka sering merasa senang bila tak bertemu pasangan," tutur Randy Kessler.
Percaya diri
"Butuh kekuatan dan kepercayaan diri untuk memahami karir saya dan tak merasa terancam karenanya, atau karena saya perempuan yang tangguh, ambisius, dan sukes," jelas Stacy Philips.
Mandiri
"Pasangan yang mandiri, punya motivasi diri, dan tahan banting itu keharusan. Saya tak mau menjadi pengasuh atau penyandang dana," kata Philips.
Mapan
Menurut Lake, banyak perceraian disebabkan masalah keuangan. Keuangan yang aman bukan berarti orang harus kaya atau bebas utang, tapi bisa memberi keluarga rasa aman soal finansial.