Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ada orang pingsan," ujar Bambang Arwanto kepada temannya, Hanif Kurniawan. Bambang segera berjongkok mendekati sesosok tubuh pria yang tergeletak di lantai. Dia meletakkan jemari tangan kanannya ke leher korban. "Tak ada denyut nadi," katanya. Setelah baju abu-abu pria yang jatuh itu disibak, dadanya terlihat tidak turun-naik. Itu artinya dia absen bernapas. Jelas, dia mengalami henti jantung, sekaligus henti napas.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo