Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat seseorang memerlukan konsultasi terkait keluhan tentang kejiwaan, ada dua pilihan ahli, yaitu psikolog dan psikiater. Kecenderungan mengatasi masalah kejiwaan perlu spesifik, karena psikolog dan psikiater berbeda, walaupun keduanya memang di bidang kesehatan mental.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut perbedaan antara psikolog dan psikiater:
- Cara pemulihan
Mengutip dari Healthline, psikiater akan mendiagnosis masalah dan meresepkan obat untuk menangani kondisi mental pasien. Cara psikiater untuk mendiagnosis kesehatan mental tergantung gejala pasien. Psikiater akan melakukan evaluasi psikologis atau menyarankan tes laboratorium.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kalau psikolog cenderung berfokus faktor sosial, budaya, dan lingkungan daripada masalah dari dalam tubuh. Psikolog juga akan membantu mengidentifikasi masalah berpikir yang mungkin mempengaruhi perilaku dan emosional kliennya.
- Kewenangan dan metode
Mengutip situs web Cadabams Hospitals, psikolog tidak berwenang untuk meresepkan obat. Psikolog biasanya menyarankan terapi untuk memperbaiki kondisi mental kliennya.
Saat menentukan terapi, psikolog akan melakukan observasi dan konseling. Biasanya psikolog juga akan melakukan tes psikologi. Hasilnya bisa diterjemahkan sebagai jawaban dari masalah kliennya.
Namun, psikoterapi tidak hanya digunakan oleh psikolog, psikiater juga menggunakan metode itu untuk menangani masalah kesehatan mental, sebagaimana dikutip dari situs web Psychology.
- Praktik
Gejala ringan masalah mental pada orang yang stres atau kecemasan cenderung masih tepat untuk berkonsultasi dengan psikolog. Ahli psikologi akan mengarahkan klien melalui sesi terapi mental untuk meringankan pikiran yang bermasalah. Biasanya seorang psikolog akan bekerja dengan membuka praktik pribadi.
Adapun psikiater, biasanya menangani orang yang mengalami masalah mental dengan keparahan gejala kegoncangan suasana hati dan perilaku, seperti depresi berat, gangguan bipolar dan skizofrenia. Pskiater biasanya akan bekerja di rumah sakit, pusat rehabilitasi, Fakultas Kedokteran, atau di lembaga swasta, seperti dikutip dari Cadabams Hospitals.
WILDA HASANAH